Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya

Senin, 1 Juli 2024 - 10:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sementara Ogak merupakan alat pembawa barang yang berbentuk bakul pajang yang diletakan dipunggung dengan kepala sebagai penyangga tali beban barang yang dibawa oleh seorang tukang ogak.

Pada tahun 1903, seiring dengan pembangunan jalan oleh VOC dari Padang menuju Sungai Penuh, aktivitas perdagangan di Pasar Lamo dipindahkan ke lokasi yang kini dikenal sebagai Pasar Surantih sekarang.

Pemindahan ini bertujuan untuk memudahkan akses transportasi dan distribusi barang. Namun, pada awalnya, masyarakat menjalankan aktivitas pasar di Pasar Surantih masih berjualan di bawah pohon-pohon kayu besar. Lokasi Pasar Surantih saat itu masih berupa hutan rimba.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pasar Surantih baru resmi dibuka sebagai pasar pada tahun 1933, setelah los besi dari Pasar Padang Api-api dipindahkan.

Baca Juga :  Mengenal H. Jafri Syair, Tokoh Kebanggaan Masyarakat Sutera

Kayu-kayu besar di area tersebut kemudian ditebangi, sehingga Pasar Surantih mulai memiliki sarana pasar yang layak meski sekitarnya masih berupa hutan belantara.

Selain Pasar Lamo dan Pasar Surantih, Nagari Surantih juga memiliki beberapa pasar pendamping yang berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi bagi masyarakat di pedalaman.

Pasar pendamping pertama adalah Pasar Lubuk Angik, yang terletak di pinggiran Batang Surantih, tepatnya di balik Bukit Simpudiang, Kampung Gunung Malelo.

Pasar ini melayani masyarakat sekitar yang membawa hasil bumi mereka ke pasar menggunakan rakit bambu.

Baca Juga :  Ikal Jonedi: Semua Ini Semata-mata Demi Pembangunan Pasar Surantih

Pasar pendamping kedua adalah Pasar Balai Selasa, yang hari pasarnya dilaksanakan setiap hari Selasa. Pasar ini berada di Kampung Koto Panjang di pinggiran Batang Surantih.

Namun, pada tahun 1949, kegiatan pasar di Balai Selasa dihentikan akibat Agresi Militer II Belanda yang menyerang Nagari Surantih.

Klik selanjutnya untuk membaca halaman berikutnya…

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu
Partisipasi Pemilih Pessel di Pemilu 2024 Merosot, Terendah Ketiga dalam Sejarah
Ini Hari Jadi Kabupaten Pesisir Selatan Bila Dilihat dari Perspektif Kebudayaan dan Politik
Tan Sri Dano, Panglima dan Ulama Penakluk Rupit
Ayah Buya Hamka, Abdul Karim Amrullah Ternyata Pernah Menuntut Ilmu Agama di Pesisir Selatan
Basurah Asal Usul Kaum Kampai ASSP – Bandasapuluah
Banjir Besar Pesisir Selatan 1915, Ketinggian Air Capai 3 Meter dan Puluhan Orang Meninggal
Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang Wajib Tahu, Inilah Asal Usul Nama Parak Jigarang

Berita Terkait

Senin, 1 Juli 2024 - 10:01 WIB

Kapankah Pertama Kalinya Pasar Surantih Berdiri? Ini Sejarahnya

Jumat, 28 Juni 2024 - 08:49 WIB

Ternyata Segini Partisipasi Pemilih Pessel dalam 12 Kali Pemilu

Kamis, 27 Juni 2024 - 11:51 WIB

Partisipasi Pemilih Pessel di Pemilu 2024 Merosot, Terendah Ketiga dalam Sejarah

Selasa, 14 Mei 2024 - 18:02 WIB

Ini Hari Jadi Kabupaten Pesisir Selatan Bila Dilihat dari Perspektif Kebudayaan dan Politik

Minggu, 17 September 2023 - 11:20 WIB

Tan Sri Dano, Panglima dan Ulama Penakluk Rupit

Berita Terbaru