Masa Kecil HAKA
Nenek Hamka menceritakan bahwa ketika HAKA masih kecil, ia dikenal sebagai anak yang sering menangis dengan suara yang sangat melengking dan memiliki tubuh yang kurus.
Setelah mulai pandai berjalan, kenakalannya bukan buatan. Semua orang hendak dilawannya dan semua perkara hendak ditanyakannya, sehingga membuat pusing
Selain itu, ia sangat gemar mengadu ayam, meskipun ayam-ayam yang diadunya itu bukanlah miliknya sendiri. Ia meninggalkan ayam yang kalah dan membawa pulang yang menang.
Bahkan, pada beberapa kesempatan, ia melakukan tindakan ekstrem seperti menusuk ekor ayam yang kalah dengan sagar hingga melintas ke mulutnya. Jika ada yang menegurnya, ia akan menanggapi dengan tatapan mata yang berapi-api.
Namun, di balik kenakalannya itu, tersimpan bakat dan potensi besar yang kelak akan mengukir sejarah.
Belajar ke Pesisir Selatan
Setelah genap usianya 7 tahun, HAKA sudah diperkenalkan pada ibadah dengan diperintahkan oleh orang tuanya untuk mengerjakan sembahyang dan puasa meskipun pada saat itu ia belum memahami rukun dan syaratnya. Pendidikan agama sejak usia dini telah menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan keilmuan beliau.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya