BANDASAPULUAH.COM – Pesisir Selatan tak hanya dikenal dengan keindahan alamnya, tetapi juga menjadi saksi sejarah perjalanan ilmu agama dari para tokoh besar.
Salah satunya adalah Dr. Haji Abdul Karim Amrullah (HAKA) atau lebih dikenal dengan Haji Rasul, ayah dari Buya Hamka, ulama besar asal Sumatera Barat.
Daftar Isi:
Profil Singkat
Lahir pada hari Ahad, 17 Safar tahun 1296 Hijriah atau 10 Februari 1879 Masehi, HAKA datang ke dunia di sebuah kampung kecil bernama Kepala Kabun, Jorong Betung Panjang, Nagari Sungai Batang Maninjau, dalam Luhak Agam.
Ia adalah anak ketiga dari Syekh Muhammad Amrullah dan Tarwasa, istri ketiga sang syekh, dan oleh ayahnya diberi nama Muhammad Rasul.
Dalam bukunya yang berjudul Ayahku, Buya Hamka menyampaikan bahwa menurut penjelasan ayahnya dalam catatannya diterangkan bahwa saat ia masih berada dalam kandungan, ibunya mengalami penderitaan yang sangat berat.
Ibunya dikatakan semakin kurus seiring berjalannya waktu karena kesulitan bergerak dan kurang selera makan, kecuali untuk memakan cirit asai, yaitu serbuk kayu bekas dimakan binatang kecil pada dinding rumah.
Setelah genap bilangan bulannya, maka lahirlah Haka ke dunia. Menurut cerita ibunya setelah diberitahukan kepada mamak ibu Haka bernama Haji Abdussamad yang lebih dikenal dengan gelar Haji Jala—diberikan karena kegemarannya menjala ikan di danau—, berita itu sangat menggembirakan.
Sebelum mamak ibunya itu sempat naik ke rumah untuk melihat sang bayi, ia segera mengambil kapaknya dan pergi ke rimba mencari kayu yang bagus untuk dijadikan surau, yang nantinya akan menjadi tempat HAKA mengajar ketika dewasa.
Setelah lahir, HAKA dikenal sebagai anak yang nakal dan keras kepala.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya