BANDASAPULUAH.COM – Anggota Komisi V DPRD Sumatera Barat, Sri Kumala Dewi mendesak pemerintah segera mengambil tindakan cepat untuk menyelesaikan persoalan siswa yang tinggal dekat dengan SMAN 1 Sutera namun tidak diterima di sekolah tersebut.
Hal itu ia sampaikan saat reses di Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Jumat (25/7/2025), setelah mendengar langsung keluhan para orang tua yang anak-anaknya belum bisa melanjutkan pendidikan.
Reses tersebut difokuskan untuk menampung aspirasi masyarakat terkait persoalan siswa yang tidak diterima di SMAN 1 Sutera, meskipun berdomisili dekat dengan sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Pesisir Selatan Iel Fauzi Anwar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Pesisir Selatan Muslim Arif, Wali Nagari Surantih, dan perwakilan Camat Sutera.
Hadir pula Kepala KUA Kecamatan Sutera, Kepala SMAN 1 Sutera Yuliwarman, Ketua Komite Desmorizal, perwakilan Danramil Batang Kapas, tokoh masyarakat, serta para orang tua siswa yang terdampak.
Dalam acara tersebut, Sri Kumala Dewi menyampaikan bahwa persoalan tidak tertampungnya siswa ini sudah menjadi perhatian seriusnya sejak dua minggu terakhir.
“Hari ini kami turun langsung mendengarkan keluhan warga tentang anak-anak yang rumahnya dekat dari SMAN 1 Sutera, tetapi tidak bisa bersekolah di sana. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Saya juga hadir bersama Kepala Cabang Dinas agar bisa langsung memberikan penjelasan teknis,” kata Sri Kumala Dewi.
Ia menegaskan, pihaknya terus mendorong agar solusi segera diambil, karena para siswa sudah tidak bersekolah selama dua minggu.
Ia menyebut surat dari Gubernur Sumbar baru dibuat kemarin, setelah sebelumnya pihak provinsi berdalih masih membutuhkan persiapan argumentasi dan tanda tangan gubernur.
“Surat itu baru dibuat kemarin, padahal koordinasi sudah kami lakukan sejak dua minggu lalu. Inilah realita birokrasi kita. Fungsi kami sebagai wakil rakyat adalah mendorong agar proses ini disegerakan,” tegasnya.
Ia juga menyatakan, Komisi V DPRD Sumbar akan menjadikan persoalan ini sebagai pembahasan urgen, terutama menyangkut dugaan kelalaian Dinas Pendidikan dalam menanggapi persoalan secara cepat.
Terkait isu adanya dugaan kecurangan dalam proses penerimaan siswa baru, Sri Kumala Dewi menyebut bahwa Kacabdin telah menyatakan siap menindak tegas jika terbukti ada manipulasi data.
“Kalau memang ada indikasi kecurangan dari pihak sekolah, akan langsung ditindak tegas, baik kepala sekolah maupun jajarannya. Dan kami mendukung penuh langkah itu. Ini bukan hanya terjadi di SMAN 1 Sutera, tetapi di banyak sekolah,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan akan berupaya menyampaikan persoalan ini melalui jalur politik, termasuk meminta bantuan rekan-rekannya di DPR RI, khususnya dari Fraksi PDIP di Komisi X yang membidangi pendidikan, untuk mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah agar segera mengambil keputusan.
“Kami tidak ingin warga menunggu janji-janji palsu. Jika tidak bisa diperjuangkan, kami akan sampaikan langsung agar masyarakat segera mencari alternatif lain. Tapi jika masih bisa diperjuangkan, saya akan kejar dan minta tolong ke jalur pusat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Pesisir Selatan, Muslim Arif, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyampaikan jumlah siswa yang belum tertampung kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.
“Kami sudah ajukan ke Dinas Pendidikan Sumbar data siswa yang belum bersekolah. Dalam rapat bersama seluruh cabang dinas, disepakati akan diakomodir, dan Gubernur Sumbar sudah berkirim surat ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk penambahan jumlah siswa,” jelas Muslim Arif.
Ia memastikan akan terus memperjuangkan persoalan ini hingga ke tingkat pusat.
“Kami siap berjuang ke Jakarta. Mudah-mudahan Kementerian mengabulkan. Kita sama-sama berdoa agar ada jalan keluar secepatnya,” pungkasnya.
Masalah ini menjadi sorotan publik karena menyangkut hak pendidikan dasar anak-anak di daerah, terutama dalam konteks penerimaan siswa baru yang dinilai tidak transparan dan menyulitkan warga setempat.
Aspirasi yang dihimpun dalam kegiatan reses ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata menuju penyelesaian yang adil dan cepat bagi para siswa yang terdampak.






