BANDASAPULUAH.COM — Ancaman abrasi pantai yang terus menggerus kawasan sekolah membuat kondisi SDN 28 Pasar Surantih, Kecamatan Sutera, semakin memprihatinkan. Sekolah yang berada sangat dekat dengan bibir pantai itu kini menjadi lokasi rawan bagi ratusan siswa dan puluhan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, bersama rombongan meninjau langsung kondisi sekolah tersebut pada Kamis (10/7/2025). Dalam kunjungannya, Hendrajoni mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi fisik bangunan sekolah yang rusak dan lokasi sekolah yang sangat rawan diterjang ombak besar.
“Ya, bangunan sekolah ini sudah sangat mengkhawatirkan. Letaknya begitu dekat dengan bibir pantai, dan sewaktu-waktu ombak besar bisa mengancam keselamatan warga,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Hendrajoni, selain terancam abrasi, kondisi bangunan juga mengalami kerusakan parah. Plafon banyak yang berlubang, dan beberapa bagian bangunan sudah keropos. Meski penanganan abrasi belum bisa dilakukan dalam waktu dekat karena keterbatasan anggaran, pihaknya telah menginstruksikan langkah-langkah darurat.
“Dulu waktu saya kampanye di sini, saya berjanji akan memasang batu jeti sebagai penahan ombak. Tapi sekarang terjadi efisiensi anggaran dari pusat, sehingga belum tersedia dana untuk itu. Anggaran di PUTR juga kosong. Namun, saya sudah instruksikan Kabid Sungai dan Pantai untuk mencari solusi konkret. Untuk sementara waktu, sisa batu jeti yang lama kita manfaatkan dulu, sembari menunggu tambahan anggaran,” jelasnya.
Sementara itu, untuk menjamin keberlangsungan kegiatan belajar mengajar, Pemkab Pessel telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp500 juta melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk merenovasi enam ruang kelas di SDN 28 Pasar Surantih.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pesisir Selatan, Salim Muhaimin, menegaskan bahwa pihaknya segera menindaklanjuti instruksi tersebut.
“Benar, untuk renovasi SDN 28 Pasar Surantih sudah kita siapkan anggarannya sekitar Rp500 juta. Saat ini proses administrasinya sedang berjalan, dan dalam waktu dekat akan segera dimulai pengerjaannya. Kami berharap perbaikan ini bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta didik serta guru,” kata Salim.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan instansi teknis lainnya untuk merancang penanganan jangka panjang terhadap abrasi yang mengancam sekolah tersebut.