BANDASAPULUAH.COM – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Drs. Barlius, memaparkan berbagai tantangan sekaligus terobosan dalam dunia pendidikan Sumbar di hadapan para tokoh diaspora Minang dan Bundo Kanduang sedunia dalam sebuah forum diskusi pendidikan yang digelar di Hotel Pangeran Beach Padang, Selasa (5/12/2023).
Forum ini merupakan bagian dari rangkaian acara maraton Pertemuan Diaspora Minang dan Bundo Kanduang Minang Sedunia yang diselenggarakan oleh Minang Diaspora Network Global. Acara berlangsung dari 3 hingga 13 Desember 2023, mencakup empat kota di Sumatera Barat: Padang, Bukittinggi, Tanah Datar, dan Payakumbuh.
Dengan tema “Tantangan Meningkatkan Mutu dan Relevansi Pendidikan Berbasis Akhlak Mulia di Sumatra Barat”, forum ini menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan dari dalam dan luar negeri untuk berdialog dan bertukar gagasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam paparannya, Barlius mengungkapkan, saat ini Sumatera Barat memiliki 1.440.995 siswa aktif dari tingkat SD hingga SMA yang tersebar di 5.848 sekolah.
Ia juga menyampaikan bahwa Sumbar mengusung visi “Sumbar Madani, Unggul, dan Berkelanjutan” dengan misi “Sumbar Sehat dan Cerdas” sebagai dasar pembangunan pendidikan.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar tahun 2023 berada pada angka 73,26, melebihi IPM nasional yang berada di 72,91. Ini menunjukkan bahwa kualitas pembangunan manusia kita terus meningkat,” jelas Barlius.
Lebih lanjut, ia memaparkan prestasi Sumbar dalam ajang olimpiade nasional yang naik signifikan dari peringkat 16 nasional pada 2022 menjadi peringkat 9 nasional pada 2023.
Barlius juga menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya menitikberatkan pada aspek akademik, tetapi juga akhlak dan karakter. Oleh karena itu, Pemprov Sumbar meluncurkan berbagai program strategis, antara lain:
- Program Pagi Mengaji, yang mewajibkan seluruh sekolah mengadakan kegiatan membaca Al-Qur’an di pagi hari.
- Program Tahfiz dan Tahfizul Qur’an, untuk mendorong siswa muslim menjadi penghafal Qur’an di seluruh wilayah Sumbar, kecuali Kepulauan Mentawai.
- Wirid Remaja Kolaborasi, kegiatan rutin yang dilaksanakan dua kali sebulan di masjid dan mushalla, melibatkan siswa SMP dan SMA antara Maghrib dan Isya.
- Muatan Lokal Minangkabau, yang mencakup filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK), seni budaya seperti randai, silek, dan permainan tradisional, melalui Pergub Nomor 36 Tahun 2023.
- Pembentukan Tim Penanggulangan Anti Kekerasan, Pornografi, LGBT, dan Narkoba di lingkungan sekolah.
Salah satu terobosan yang menarik perhatian dalam forum tersebut adalah rencana revitalisasi peran Mamak dalam pendidikan karakter. Barlius mengangkat kembali nilai lokal melalui pepatah Minang: “Anak dipangku, kemenakan dibimbing”, yang menunjukkan pentingnya peran mamak (paman dari pihak ibu) dalam membimbing generasi muda.
“Peran mamak dalam mendidik anak kemenakan adalah bagian penting dari sistem sosial Minangkabau. Ini harus kita hidupkan kembali dalam konteks kekinian untuk memperkuat pendidikan karakter,” tegasnya.
Forum ini mendapat apresiasi dari para peserta yang hadir, termasuk tokoh diaspora dari luar negeri, akademisi, dan pemerhati pendidikan.
Acara ini menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah dan komitmen bersama antara masyarakat Minang di kampung halaman dan di perantauan dalam membangun pendidikan Sumbar yang unggul secara akademik dan kuat dalam nilai moral serta budaya.
Selain Barlius, forum diskusi yang dipandu oleh Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D ini menghadirkan sejumlah narasumber penting dari dalam dan luar negeri.
Di antaranya Prof. Dr. Jurnalis Uddin (Ketua Yayasan YARSI), Prof. Firdaus Abdullah (mantan Senator Malaysia), Prof. Zulfan Tadjoedin (University of Western Sydney).
Turut hadir pula Prof. Drs. H. Ganefri, M.Pd, Ph.D (Rektor Universitas Negeri Padang), Prof Yuliandri (Rektor Universitas Andalas), Prof Musliar Kasim (Rektor Universitas Baiturrahmah Padang dan Wakil Menteri Pendidikan RI 2011-2014) serta dua diplomat senior yakni H.E. Mayerfas (Duta Besar RI untuk Belanda) dan Al Busyra Basnur, SH., LL.M (Duta Besar RI untuk Ethiopia, Jibouti, dan Uni Afrika).
Narasumber lainnya yaitu Fauziah Fauzan, EM., MM (Pimpinan Perguruan Diniyah Putri Padang Panjang).