BANDASAPULUAH.COM – Ketua TP PKK Kabupaten Pesisir Selatan Lisda Hendrajoni menegaskan komitmen pihaknya bersama Pemerintah Daerah dalam menjawab persoalan anak tidak bersekolah melalui program inovatif bernama Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, pemerintah daerah tidak ingin ada anak-anak Pesisir Selatan yang putus sekolah hanya karena kendala biaya.
Untuk itu, program Sekolah Rakyat dirancang sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin akses pendidikan dasar bagi seluruh warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita berharap bahwa melalui sekolah rakyat ini, tidak ada lagi alasan anak kita tidak bersekolah karena di sana tidak ada biaya dan semuanya ditanggung oleh pemerintah,” ujar Lisda Hendrajoni di Painan, Kamis (15/5/2025).
Program ini juga menjadi bagian dari visi Bupati Pesisir Selatan yang tertuang dalam konsep Nagari Pandai, salah satu dari lima program unggulan pasangan Hendrajoni–Risnaldi Ibrahim.
Pemerintahan Hendrajoni–Risnaldi menaruh perhatian besar pada sektor pendidikan sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia di daerah.
Nagari Pandai mencakup peningkatan fasilitas pendidikan, pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi, serta pelatihan vokasional dan industri guna menyiapkan generasi muda yang siap kerja dan mampu bersaing di dunia industri dan usaha.
Komitmen ini semakin relevan jika menilik data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Dalam Pesisir Selatan dalam Angka 2025 yang diterbitkan pada 28 Februari 2025, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2024 hanya mencapai 8,81 tahun.
Angka tersebut setara dengan kelas 9 SMP, yang berarti sebagian besar penduduk belum menuntaskan jenjang pendidikan menengah pertama.
Lebih jauh, data ini menunjukkan bahwa secara umum penduduk Pesisir Selatan belum menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun, yang menjadi standar minimal pendidikan nasional di Indonesia.
Lisda Hendrajoni yang juga merupakan Ketua Iluni Pascasarjana UNP ini menambahkan, pemerintah daerah telah menjalin komunikasi dengan Universitas Negeri Padang (UNP) untuk mendukung penguatan akses pendidikan di berbagai level, dari dasar hingga perguruan tinggi.
“Dari anak-anak kita yang SMA, kita harapkan bisa menjadi sarjana. Yang S1 bisa lanjut ke S2 dan S3. Ini semua sudah kita pikirkan, kita dorong bersama UNP,” ujarnya.