Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Kabupaten Lima Puluh Kota

Kamis, 16 April 2020 - 08:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rumah Masa Kecil Tan Malaka di Kabupaten Lima Puluh Kota

rumah kecil tan malaka

Kediaman masa kecil Tan Malaka yang kental dengan arsitektur MinangKabau


Rumah Kelahiran Tan Malaka adalah sebuah rumah tempat Tan Malaka menghabiskan masa kecilnya, sebelum akhirnya hijrah ke Bukittinggi dan melanglang buana ke berbagai negara. Rumah ini adalah sebuah rumah tua yang berlokasi di pelosok Nagari Pandan Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat.Bangunannya bergaya arsitektur tradisional Minangkabau dan tampak menyendiri dari permukiman penduduk lainnya.

Baca juga : Unik, Rumah Gadang Ukiran Cina di Kabupaten Lima Puluh Kota

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dinding depannya terbuat dari papan, sedangkan dinding sampingnya berupa anyaman bambu. Atapnya mempunyai lima buah gonjong, yang menjadi salah satu ciri khas rumah gadang di Luhak 50 Koto. Sejumlah petak sawah diselingi pohon-pohon nyiur menghampar di depannya

Rumah Kelahiran Tan Malaka terakhir kali dihuni pada 1998. Tujuh tahun berikutnya, keluarga besar pemegang sako Tan Malaka akhirnya memutuskan untuk menjadikan rumah ini sebagai museum kecil yang dibuka untuk umum.

Baca juga : Ada di Luar Negeri, Berikut kemegahan Tampilan “Rumah Gadang” di Dunia

Sebelum direnovasi pada awal tahun 2019 silam, dulunya di rumah ini terdapat barang-barang memorabilia Tan Malaka serta terdapat pula koleksi buku yang ditulis Tan Malaka, buku tentang Tan Malaka yang ditulis berbagai peneliti, serta benda-benda yang pernah digunakan Tan Malaka.

Tan Malaka mendiami rumah itu sampai ia menamatkan pendidikan sekolah rendahnya di Suliki pada 1908. Masa kecil sang penggagas republik tersebut tak jauh berbeda dengan anak-anak di zamannya. Kegiatan sehari-hari diisi dengan menimba ilmu agama di surau, bermain dengan teman-teman sebaya, juga belajar pencak silat.

Setamatnya dari Kweekschool (Sekolah Raja) Bukittinggi pada 1913, pendiri Partai Murba ini melanjutkan pendidikannya ke Rijks Kweekschool di Haarlem Belanda. Sejak itu, Tan Malaka hampir tak pernah lagi pulang ke Pandam Gadang, kampung halamannya.

Baca juga : Kisah Pilu di Balik Jembatan Ratapan Ibu di Kota Payakumbuh

Lebih dari separuh hidup Tan Malaka dihabiskan dengan merantau. Bahkan, ia harus berpindah-pindah dari satu negara ke negara lainnya. Pemikiran-pemikirannya yang revolusioner membuat dirinya terus diburu oleh interpol dan pemerintah kolonial masa itu. 

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (RI) No. 53, yang ditandatangani Presiden Soekarno 28 Maret 1963. menetapkan Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional.

Diolah dari berbagai sumber

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Target PAD Libur Lebaran Tercapai, HJ-RI Buktikan Kerja Nyata di 100 Hari Pertama
Target PAD Pariwisata Pessel Selama Libur Lebaran Tercapai, Kadisparpora Bongkar Trik Suksesnya
Wisatawan Serbu Carocok Painan: Ratusan Juta Masuk Kas Daerah, Bikin PAD Melejit
Profil Abdul Karim Rasyid: Pejuang, Jenderal, dan Dubes Pertama RI di Kamboja dari Pesisir Selatan
Mengenal Zairoel Zen: Putra Pesisir Selatan yang Menjadi “Orang Dekat” Jenderal AH Nasution
Jejak Pengabdian Syahminan Jelpa, Mantan Kasdam Bukit Barisan Bersahaja dari Kambang
Kenal Lebih Dekat dengan Lisda Hendrajoni, Ketua TP-PKK Pessel yang Pernah Jadi Pramugari Kepresidenan
Mengenal Lebih Dekat dengan Sultan Indra Azhir Osman Gelar St Pesisir Barat

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 23:26 WIB

Target PAD Libur Lebaran Tercapai, HJ-RI Buktikan Kerja Nyata di 100 Hari Pertama

Selasa, 8 April 2025 - 23:00 WIB

Target PAD Pariwisata Pessel Selama Libur Lebaran Tercapai, Kadisparpora Bongkar Trik Suksesnya

Sabtu, 5 April 2025 - 12:13 WIB

Wisatawan Serbu Carocok Painan: Ratusan Juta Masuk Kas Daerah, Bikin PAD Melejit

Selasa, 25 Maret 2025 - 19:33 WIB

Profil Abdul Karim Rasyid: Pejuang, Jenderal, dan Dubes Pertama RI di Kamboja dari Pesisir Selatan

Senin, 24 Maret 2025 - 14:49 WIB

Mengenal Zairoel Zen: Putra Pesisir Selatan yang Menjadi “Orang Dekat” Jenderal AH Nasution

Berita Terbaru

error: Content is protected !!