Konten ini menjadi tanggung jawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi bandasapuluah.com |
R M Affandi Penulis Cerpen dan Opini |
BANDASAPULUAH.COM – Pasca banjir pada 8 Maret 2024 lalu, perekonomian masyarakat di Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, semakin memburuk, terutama di sektor pertanian dan peternakan.
Kerusakan sistem pengairan akibat banjir yang belum sepenuhnya diperbaiki membuat sektor pertanian di Kecamatan Lengayang lumpuh total. Ditambah lagi, musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan area persawahan menjadi kering kerontang.
Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan harga beras akan semakin melambung tinggi. Masyarakat yang perekonomiannya bergantung pada sektor pertanian akan semakin tertekan dengan biaya hidup yang terus meningkat.
Mereka yang biasanya tidak perlu membeli beras kini terpaksa memikirkan cara untuk memenuhi kebutuhan pokok, termasuk beras.
Belum lancarnya sistem irigasi juga berdampak pada sektor peternakan, seperti itik. Para peternak mengeluhkan penurunan produksi telur akibat area persawahan yang kering, ditambah dengan biaya pakan yang semakin mahal.
Biasanya, peternak bergantung pada area persawahan untuk mendongkrak produktivitas dan mengurangi biaya produksi. Itik-itik mereka biasanya diberi padi-padi yang berserakan di sawah yang sudah panen, sehingga mengurangi kebutuhan pakan.
Setelah banjir bandang pada 8 Maret 2024, banyak masyarakat kehilangan mata pencaharian, harta benda, dan hewan ternak seperti sapi.
Hal ini tentu memperburuk kondisi perekonomian mereka. Sayangnya, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah untuk sektor usaha pasca banjir.
Banyak ladang gagal panen, hewan ternak mati, dan kolam ikan hancur. Bantuan dari pemerintah untuk mereka yang usahanya habis dilanda banjir belum tersedia.
Kehilangan mata pencaharian dan kenaikan harga bahan pokok membuat masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Sebagaimana diketahui, sekitar 60% mata pencaharian masyarakat Lengayang berasal dari sektor pertanian. Jika kondisi ini berlanjut tanpa adanya perbaikan sistem pengairan, perekonomian masyarakat Lengayang akan semakin memburuk.
Masyarakat setempat berharap pemerintah segera fokus dan mempercepat perbaikan sistem pengairan pertanian di Kecamatan Lengayang, agar mereka dapat kembali bertani dan perekonomian mereka dapat pulih pasca banjir pada 8 Maret lalu.