Pesisir Selatan Potensial Menjadi Kawasan Ekonomi Syariah di Regional Maupun Nasional

Selasa, 27 April 2021 - 06:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konsep Kawasan Ekonomi Syariah Pessel

Kabupaten Pesisir Selatan potensial dipastikan bisa menjadi masterpiece sebagai sebuah Kawasan Ekonomi Syariah di Kawasan maupun Regional ataupun Nasional bahkan Internasional, tentu ini perlu di tindaklanjuti dengan By Design yang tidak hanya berhenti pada Icon Masterpiece Mesjid Terapung Samudera Illahi saja namun tak terbatas pada Produk Produk Turunan yang nantinya akan saling bersimultan dan bersinergi dengan Konsep Kawasan Ekonomi Syariah itu sendiri.

Sebelum kita coba bahas detail konsep seperti apa yang relevan dengan kearifan lokal Pessel untuk bisa atau mungkin menjadi sebuah Kawasan Ekonomi Syariah, baiknya kita bahas dulu mulai dari sisi Paeriwisata nya yakni Pariwisata Syariah, kenapa demikian karena sampai hari ini baru dari sisi Pariwisata yang benar benar sudah ada wujud konkritnya di Pessel yakni dengan adanya Mesjid Terapung Samudera Illahi sebagai Icon baru Pariwisata di Kawasan bahkan Regional Sumatera. Penulis mencoba mengelaborasi Konsep Pariwisata Syariah yang dimaksud adalah dengan kriteria sebagai berikut :

a). Kegiatan rekreasi yang disertai dengan nilai nilai Islam.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

b). Pariwisata Syariah berbeda dengan perjalanan religius.

c). Orientasi kepada kemaslahatan umum.

d). Orientasi pencerahan, penyegaran, ketenangan.

e). Menghindari musyrik dan khurafat.

f). Bebas dari maksiat.

g). Keamanan dan kenyamanan terjaga.

h). Kelestarian lingkungan yang terjaga.

i). Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan kearifan lokal.

j). Adanya Standar Promosi dan Branding (Lead Creation), antara lain bisa berupa : Digital Marketing (SEO, SEM, MMM), Standardisasi Tenaga Tour Planner dimana mereka harus memiliki keahlian dan data base lengkap.

k). Membangun Persepsi Pelaku Industri terkait Industri Pariwisata Syariah harus didukung oleh industri dan strategi pemasaran yang baik. Standar dan regulasi yang tepat harus diperkuat oleh tenaga profesional, Supporting Permodalan, Lembaga Pelatihan kepariwisataan syariah yang baik kemudian didukung oleh keuangan syariah yang kompetitif dan profesional.

l). Membangun Infrastruktur yang relevan.

m). Transformasi Digital dan Akses IT/Internet

n). Market Place Syariah (E-Commerce) & Poin Of Sales

o). Perbankan Syariah dan Koperasi Syariah serta LKM Syariah untuk Pembiayaan Syariah

p). Berbagai macam kegiatan Pariwisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan Masyarakat, Pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang memenuhi kebutuhan syariah.

q). Pariwisata Syariah memiliki karakteristik produk dan jasa yang universal, keberadaannya dapat dimanfaatkan oleh semua (rahmatan lil ‘alamin)

r). Pengembangan Pariwisata Syariah sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang : Kepariwisataan, dimana didalamnya disebutkan mengenai pembangunan Pariwisata yang berkelanjutan dan juga tentang Kode Etik Pariwisata dunia yang menjunjung tinggi budaya dan nilai-nilai lokal.

s). Konsep Pariwisata Syariah adalah sebuah kebutuhan Indonesia yang mayoritas muslim, tentu tidak relevan bila konsep Pariwisatanya mengacu kepada budaya barat. Terimplementasinya Pariwisata Syariah ini di Indonesia dengan baik maka akan menjaga eksistensi Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim di dunia.

Kemudian jika kita mengacu kepada Kebijakan Kemenparekraf dan MUI dimana ada 5 (lima) komponen yang dimasukkan dalam Pariwisata Syariah yakni sebagai berikut :

1. Sektor Kuliner (Makanan berlabel HALAL)

2. Fashion Muslim

3. Perhotelan dan Akomodasi

4. Kosmetik dan Spa

5. Haji dan Umrah

Adapun cakupan Pariwisata Syariah selama ini hanya pada Peninggalan Sejarah Islam, Ziarah Kubur, dan sejenisnya seperti Taj Mahal di India, Piramid di Mesir, Ziarah Wali Songo di Indonesia.

Disamping itu Penulis juga mencoba mengelaborasi dimana ada beberapa hal yang diperlukan untuk mendukung konsep Pariwisata Syariah ini antara lain :

a). Ketersediaan makanan halal di lokasi wisata

b). Fasilitas ibadah yang memadai

c). Adanya pembatasan aktifitas yang tidak sesuai syariah di lokasi wisata

kemudian adanya rencana Pemerintah menambah 30 negara yang akan bebas Visa ke Indonesia merupakan peluang yang sangat besar dimana Data Kemenparekraf tentang kunjungan wisata mancanegara tahun 2014 mencapai 9.435.411 orang atau tumbuh 7,2 % dibanding tahun 2013 yang hanya 8.802.129 orang. Adapun kunjungan wisatawan Muslim mencapai 1.270.437 orang per tahun dimana didominasi oleh Arab Saudi, Bahrain, Malaysia, Brunei, dan Singapura.

Nah menurut penulis dari beberapa pointer tersebut diatas sebagai benchmarking maka barulah secara gamblang bisa kita lakukan pemetaan terhadap Konsep Ekonomi Syariah seperti apa yang tepat untuk bisa kita create dan develop di Pessel yakni sebagai Entry Gate Way nya adalah dari sisi Pariwisata yakni Pariwisata Syariah dengan Iconic Masterpiece Mesjid Terapung Samudera Illahi

Penulis : Yosi Afianto

Praktisi Perbankan & Koperasi

Direktur Eksekutif INDO SYIRKAH INSTITUTE

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tantangan Pendatang Baru dalam Pilkada Pessel 2024: Memahami, Mengatasi, dan Mewujudkan Peluang

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Jumat, 12 Juli 2024 - 10:49 WIB

Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:23 WIB

Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba

Berita Terbaru