LGBT Tak Mempunyai Tempat di Negara Berketuhanan

Kamis, 25 April 2019 - 12:54 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandasapuluah.com – Fenemona lgbt yang semakin marak di indonesia tidak lagi bisa dipendam, menyimpan konflik semacam ini suatu saat akan mengancam keutuhan bangsa yang mengakibat desintigritas negara.

Gerakan kaum lgbt ini sangatlah masif bila ditinjau dari dokumen2 gerakan ini mulai dari yogyakarta principle pada tahun 2006 smpai buying lgbt pd th 2013 disana terlihat jelas bagaimana strategi mereka masuk kedalam tubuh eksekutif,legislatif dan juga yudikatif untuk bisa melegalkan Lgbt.


Jumlah Lgbt penduduk indonesia  yg disurvey oleh CIA seperti yg dilansir oleh topikmalaysia.com menempati posisi ke 5 di indonesia setelah china, india, Eropa dan amerika dengan jumlah 3% dari total penduduknya, dengan jumlah sebesar itu sungguh ironis indonesia yg berlandaskan pancasila yang merupakan negara yang berketuhanan justru warganya bertentangan dengan nilai agama yang dianutnya.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejatinya lgbt merupakan kelompok orang yang menyimpang pada orintasi seksual dan identitas gender yang melenceng jauh dari aturan2, norma2 yang berlaku di indonesia.

Nilai ketimuran yang berlaku dan kentalnya nilai agama yg telah mendarah daging di tubuh setiap rakyat indonesia sepertinya ingin dirusak oleh kaum lgbt yang menginginkan prilaku mereka diakui sebagai gaya hidup dan tidak merupakan tindakan yg illegal.

Keinginan mereka yang ingin dilegalkan inilah sebenarnya yang menjadi masalah besar bangsa saat ini, keinginan seperti itulah yang  sangat tidak beradab. Di dalam hegemoni lgbt ini sebenarnya tidak ada mempunyai keinginan luhur ,tidak mempunyai martabat,keagungan ,harga diri yg tertanam didalamnya karna pada substansinya lgbt tak ubahnya dengan narkoba sama2 merusak dan menjadi ancaman bagi eksistansi manusia.
Banyak orang tua yang berkeinginan luhur dengan menaruh harap bahwa anaknya menjadi anak sholeh dan sholehah  tetapi disatu sisi aktivis lgbt menginginkan keberadaannya diakui, disaat sperti inilah moral bangsa indonesia mulai tergerus , ideologi liberal yg mengutamakan kebebasan disegala hal mulai menekan ideologi konservatif.

Negara Indonesia bukan Negera agama tapi Indonesia adalah Negera yang berketuhanan

Kegaduhan yg dibuat oleh aktivis lgbt semakin menggeliat,dikalangan para ulama dan orang peduli pada generasi muds penerus bangsa cukup menjadi kekhawatiran dan dianggap menjadi musuh bersama, bagaimana tidak nilai2 agama ditentang oleh nilai kebaratan yg berdasarkan pada kebebasan absolut tanpa ada yg mengatur.sesuatu ideologi yang nyatanya berlawanan dengan pancasila masih dibiarkan berdiri. Sungguh miris ketika saat ini banyak yg berkoar saya pancasilais dan paling bhinneka justru tak bnyak berkutik dan hanya sibuk mengurusi khilafah tanpa melihat masalah yg lebih besar dari khilafah yang dapat merusak karakter bangsa indonesia yaitu lgbt.

Baca Juga :  Waduh! LGBT Semakin Marak di Pesisir Selatan, Bahkan Ada Lomba Bencong di Painan

Ancaman semacam inilah yang mulai meresahkan masyarakat ,negara yang menjadi harapan rakyatnya juga tak bisa diharapkan hal ini terlihat dari sikap negara yg terkesan membiarkan, tak bisa memberi rasa aman dalam hak yang sangat mendasar yaitu hak untuk beragama sesuai keyakinannya tetapi negara tidak bisa berbuat untuk menjamin rasa aman pada warganya.

LGBT = Lesbian,Gay, biseksual,dan transgender

Masalah lgbt ini merupakan masalah hajat orang banyak pemerintah seharusnya sadar akan perannya, pemerintah bersama stake holder  seharusnya membuat suatu sistem yg membangun lewat suatu instrumen kebijakan dan hukum yang kuat hingga rakyat yakin di bumi pertiwi ini masih aman dan nyaman untuk dihuni.
Membuat suatu produk hukum lgbt tak haruslah selalu mempidanakan orang yang lgbt karna bagaimana pula suatu kebijakan haruslah dapat melindungi mayoritas dan mengayomi minoritas.

Produk hukum ttg lgbt yang dibuat tidaklah akan melanggar ham karna suatu aturan hukum yg berlaku disuatu negara haruslah disesuaikan dengan nilai2 yg berada di negara tersebut dan disesuaikan dengan ideologi kita pancasila sbagai landasan falsafah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Hukum yang dibuat harus lah mengikuti nilai2 yang jauh lebih tinggi karna indonesia adalah negara yg berketuhanan,bukan negara sekuler yang  memisahkan urusan negara dengan agama . sebagai negara yg berketuhanan indonesia tidak boleh merujuk pada nilai2 kebebasan absolut ttg orientasi seks dan identitas gender yg jelas2 bertentangan dengan nilai2 agama yg dianut oleh setiap warga negara.

Sebagai sesama orang yang sebangsa dan setanah air mencegah lgbt masuk kedalam tubuh bangsa indonesia haruslah dicegah melalui upaya yang prehentif dan preventif sehingga pergerakan lgbt tidak menyebar secara masif.

Walaupun lgbt sangat merusak tatanan kehidupan dalam berbangsa dan bernegara kita tak seharusnya pula menganggap orang yg lgbt sebagai virus yg menjijikkan dan harus dijauhi tetapi kita harus mendekati mereka memberikan konsling secara psikokogi supaya bisa merubah gaya hidup yg abnormal tersebut
Kalaupun dipidanakan itupun haruslah upaya terakhir yg dilakukan. Upaya persuasif haruslah sering di lakukan ,memberikan pencerahan kerohanian haruslah lebih masif, menanamkan ilmu agama lebih dalam dan meredam berkembangan paham liberal adalah solusi jitu yg harus dilakukan secara bersama.
Hukum bukan sesuatu sewena wena ,aturan hukum haruslah dibuat seadil dan seporposional mungkin. Mempidanakan lgtb atau mengkriminalisasikan lgbt bukan berarti melegalkan persekusi
Bila persekusi ini dilegalkan maka secara tak langsung jurang diskriminasi semakin melebar.

Baca Juga :  Waduh! LGBT Semakin Marak di Pesisir Selatan, Bahkan Ada Lomba Bencong di Painan

Memaknai perjalanan bangsa dengan hadirnya lgbt di tengah masyarakat dimaknai dengan se arif mungkin tidak mendiskrimasikan mereka adalah sesuatu keputusan bijak, dengan merehabilitasi mereka dengan maksud menyembuhkan merupakan suatu cara untuk meminimalisir lgbt di tanah air
Pelencengan fitrah sebagai makhluk yang diciptakan berpasangan oleh tuhan jelas keprihatinan bangsa indonesia terkait moral ,etika dan jati diri bangsa.
Nilai 2 luhur dari sila pertama pada pancasila cukup menjadi alasan mengapa lgbt tidak mendapatkan tempat untuk berkembang di indonesia
Peran agama secara filosofis di indonesia sangat penting karena indonesia adalah negara berketuhanan yg mampu menerapkan dan mengamalkan nilai agama di dlam sendi kehidupan masyarakat.

Bagaimanapun mencegah penularan lgbt merupakan suatu tindakan untuk melindungi negara dan bangsa dari nilai2 yg bertentangan dengan nilai nilai pancasila.

Mengingatkan generasi muda penerus bangsa lebih sadar akan bahaya lgbt sekaligus dampak bagi sekitar.
Apapun alasan ingin diakuisisinya lgbt termasuk ham merupakan suatu pembodohan publik, dengan ingin menyetarakan diri  dengan orang normal lainnya. Bahayanya jelas karna dampaknya, walaupun itu ranah privasi seseorang tetapi mengganggu kehidupan orang bnyak tetap saja tak bisa dijadikan alasan untuk melegalkan lgbt
Mencegah semakin maraknya pergerakan lgbt dan mrnyembuhkan orang yg lgbt adalah cara terbaik guna menghidupkan kembali nilai2 pancasila yang digali begitu dalam ibu pertiwi.

Indonesia sebagai negara berketuhanan harus bisa bersikap bijak atas masalah Lgbt tanpa harus mengkriminalisasi lgbt tpi melegalkan persekusi dan deskriminasi kepada kaum sodom tersebut.

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tantangan Pendatang Baru dalam Pilkada Pessel 2024: Memahami, Mengatasi, dan Mewujudkan Peluang
Tag :

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Jumat, 12 Juli 2024 - 10:49 WIB

Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:23 WIB

Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba

Berita Terbaru