Energi dan Tantangannya

Jumat, 23 Agustus 2019 - 23:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja . Energi dapat membantu hal disekitar untuk berubah dan bergerak artinya setiap aktifitas yang kita lakukan pastilah melibatkan energi . Sebagai contoh untuk mengerjakan tugas kuliah yang menggunung tinggi membutuhkan energi bahkan untuk melupakan si dia juga membutuhkan energi.

Energi adalah keperluan yang mendasar bagi umat manusia,Karena setiap sendi kehidupan manusia memerlukan energi .Untuk diketahui hampir 80 energi di dunia berasal dari energi tak terbarukan artinya energi ini dengan  jumlah yang terbatas dan tak dapat diperbarui walaupun ada yang dapat di perbarui namun memerlukan waktu yang lama.

Energi tak terbarukan seperti fosil , batubara dan lain sebagainya kian hari kian menipis sedangkan keperluan energi dunia kian hari kian meningkat. Konferensi Paris pada tahun 2015 , negara-negara di dunia sepakat untuk mengunakan energi baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan Energi . Setidaknya hal ini adalah solusi mengingat fosil yang bisa habis namun penerapan pengunaan energi baru terbarukan ini juga tak bisa langsung di gunakan.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada umumnya ada tiga masalah utama dalam pengembangan energi baru terbarukan . Masalah tersebut adalah teknologi , pendanaan dan ketersediaan bahan baku. Sebagai contoh Indonesia adalah negara yang disinari oleh matahari sepanjang tahun artinya Indonesia bisa memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi alternatif .  Penerapannya terdapat kendala  teknologi yang digunakan haruslah canggih dan pendanaan yang besar guna membeli sel Surya ditambah lagi sel Surya juga belum juga mencapai efisiensi sebesar 50 persen sedangkan sel Surya telah masuk generasi yang ke empat.

Berdasarkan Laporan Tahunan yang dikeluarkan oleh International Energy Agency (IEA) atau Badan Energi Internasional yang berada dalam naungan OECD (organization for Economic Cooperation Development) pada tahun 2008 yang diberi tajuk Word Energy Outlook (WEO 2008) di proyeksikan keperluan energi dunia pada tahun 2030 berkisar 17.000 MTOE (Millions Ton of oil equivalent) dari tahun 2008 yang hanya 12.000 MTOE.
Peningkatan konsumsi energi ini sebab kan oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk suatu negara dan didominasi oleh negara berkembang guna menunjang proses Industrialisasi dan proses meningkatkan taraf hidup warganya.

Berdasarkan laporan itu pula hampir separuh keperluan energi dunia dipakai untuk pemenuhan konsumsi energi di India dan China.

Mengingat hal tersebut negara di suatu titik akan dihadapkan pada konflik atau peperangan guna memperebutkan daerah yang mempunyai sumber energi tak terbarukan yang banyak  karena tidak mampu memenuhi kebutuhan energi negaranya ini lah yang disebut sebagai “Krisis Energi”. Seperti daerah Timur tengah saat ini yang terus bergejolak karena menjadi rebutan negara besar untuk dapat menguasai cadangan minyak  yang besar.

 Hal ini dibenarkan Mantan Panglima TNI Jend (Purn) Gatot Nurmantyo  mengatakan hampir 70 persen konflik atau perang atau di latar belakangi oleh energi sedangkan Ketua Umum Partai Gerindra Letjend (Purn) Prabowo Subianto juga mengatakan bahwa hampir semua perang karena sumber daya alam dan memperebutkan lahan pangan, lahan energi dan lahan air.

Walaupun Sebenarnya bukan Energi yang mengalami krisis karena Menurut Hukum 1 Termodinamika energi tidak akan pernah hilang atau habis hanya saja energi berubah bentuk seperti energi gerak yang berubah menjadi energi listrik yang sedang mengalami krisis adalah sumber energi .

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tantangan Pendatang Baru dalam Pilkada Pessel 2024: Memahami, Mengatasi, dan Mewujudkan Peluang

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Jumat, 12 Juli 2024 - 10:49 WIB

Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:23 WIB

Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba

Berita Terbaru