Akibat Manusia Mendominasi Bumi

Kamis, 16 Januari 2020 - 21:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Satu hal yang tak terbantahkan, manusia adalah mahluk dominan di bumi ini. Kehadiran manusia di bumi ini berpengaruh kuat terhadap kelangsungan makhluk lain di bumi. 
Buah karyanya telah mengubah wajah dunia. Ada yang bertambah indah, adapula yang bertambah rusak akibat ulah tangan manusia. Namun suatu hal yang pasti, manusia mampu bekerja sama dengan berpijak pada prinsip-prinsip yang rasional.  Kerjasama yang erat ini tidak hanya membuat mereka kuat, tetapi juga berkembang melampaui batas-batas fisik mereka sendiri.
Lima ratus tahun yang lalu, orang hanya bisa hidup sampai dengan usia 30 atau 40 tahun. Namun kini, di usia yang ke 65, orang masih tetap bisa hidup dengan sehat. Walaupun ada sebagian negara di dunia yang tidak seperti itu, tapi usia harapan hidup manusia di banyak negara sudah melebih 70 tahun.
Bentuk kehidupan sosial manusia pun kini makin kompleks, misalnya dengan keberadaan internet dan jaringan sosial yang mengubah seluruh makna hubungan antar manusia. Patah hati dan revolusi politik kini bisa dipicu hanya dengan satu ketikan di jaringan sosial internet. Jutaan manusia putus cinta karena sebuah “tweet” atau “postingan” , dan begitu pula suatu gerakan massa karena salah “tweet” atau salah bicara didepan umum. Bangsa Indonesia telah melalui hal yang demikian.

Dominasi manusia atas bumi ini juga memiliki wajah yang kelam. Ratusan spesies punah setiap harinya, akibat ketidakseimbangan alam. Atmosfer dunia rusak, akibat polusi yang diciptakan oleh asap industri dan aktivitas sehari-hari lebih dari 7 milyar manusia di bumi ini. Perlahan tapi pasti, bumi menjadi tempat yang tidak cocok untuk lahir dan berkembangnya kehidupan.

Mencari tempat baru yang cocok untuk lahir dan berkembangnya kehidupan bagi manusia  agaknya tidak akan bertemu. Pasalnya dimana manusia itu lahir dan berkembang, ia akan kembali mendominasi dan karena itu pula keadaan akan kembali seperti itu.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tantangan Pendatang Baru dalam Pilkada Pessel 2024: Memahami, Mengatasi, dan Mewujudkan Peluang

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Jumat, 12 Juli 2024 - 10:49 WIB

Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:23 WIB

Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba

Berita Terbaru