Satu hal yang tak terbantahkan, manusia adalah mahluk dominan di bumi ini. Kehadiran manusia di bumi ini berpengaruh kuat terhadap kelangsungan makhluk lain di bumi.
Buah karyanya telah mengubah wajah dunia. Ada yang bertambah indah, adapula yang bertambah rusak akibat ulah tangan manusia. Namun suatu hal yang pasti, manusia mampu bekerja sama dengan berpijak pada prinsip-prinsip yang rasional. Kerjasama yang erat ini tidak hanya membuat mereka kuat, tetapi juga berkembang melampaui batas-batas fisik mereka sendiri.
Lima ratus tahun yang lalu, orang hanya bisa hidup sampai dengan usia 30 atau 40 tahun. Namun kini, di usia yang ke 65, orang masih tetap bisa hidup dengan sehat. Walaupun ada sebagian negara di dunia yang tidak seperti itu, tapi usia harapan hidup manusia di banyak negara sudah melebih 70 tahun.
Bentuk kehidupan sosial manusia pun kini makin kompleks, misalnya dengan keberadaan internet dan jaringan sosial yang mengubah seluruh makna hubungan antar manusia. Patah hati dan revolusi politik kini bisa dipicu hanya dengan satu ketikan di jaringan sosial internet. Jutaan manusia putus cinta karena sebuah “tweet” atau “postingan” , dan begitu pula suatu gerakan massa karena salah “tweet” atau salah bicara didepan umum. Bangsa Indonesia telah melalui hal yang demikian.
Dominasi manusia atas bumi ini juga memiliki wajah yang kelam. Ratusan spesies punah setiap harinya, akibat ketidakseimbangan alam. Atmosfer dunia rusak, akibat polusi yang diciptakan oleh asap industri dan aktivitas sehari-hari lebih dari 7 milyar manusia di bumi ini. Perlahan tapi pasti, bumi menjadi tempat yang tidak cocok untuk lahir dan berkembangnya kehidupan.
Mencari tempat baru yang cocok untuk lahir dan berkembangnya kehidupan bagi manusia agaknya tidak akan bertemu. Pasalnya dimana manusia itu lahir dan berkembang, ia akan kembali mendominasi dan karena itu pula keadaan akan kembali seperti itu.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow