Hancurnya Patriotisme Orang Minangkabau Pasca PRRI

Jumat, 17 Januari 2020 - 09:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Patriotisme Minangkabau seolah-olah hancur setelah adanya gerakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia ( PRRI). Konflik yang terjadi karena pengaruh tuntutan untuk pemberlakuan otonomi lebih luas itu merubah bayangan awal akan Sumatera Barat pada umumnya dan Minangkabau khususnya.
Dalam Buku “Sengketa Tiada Putus” karya Jeffrey Hadler, dikatakan bahwa, pasca-PRRI banyak orang Minangkabau meninggalkan kampung halamannya untuk merantau dan tidak kembali lagi ke kampung halamannya.
Baca juga: Tan Malaka :”Budi Utomo Organisasi Termalas”
Gerakan yang dideklarasikan pada tanggal 15 Februari 1958 itu, membuat orang Minangkabau memasuki masa   “Rantau Cino” yang permanen. Masa dimana orang Minangkabau merantau tak kembali lagi, melupakan identitas ke-Minang-an mereka. Memberi nama-nama Jawa kepada anak-anak mereka dan mengeluh bahwa di kampung halaman di Sumatra Barat “yang Minang pergi, yang tinggal Kabau”.
Gerakan yang dikeluarkannya Ultimatum dari ” Dewan Perjuangan” yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein itu mengakibatkan banyak Orang Minang menyembunyikan etnisitas mereka, menyesuaikan diri dengan kehidupan jauh dari dataran tinggi nenek moyang dan ingatan-ingatan yang menyedihkan.
Ditambah lagi pada masa orde baru, Masa lalu itu memalukan, menghantui, dan berbahaya, disederhanakan dalam buku-buku teks ke dalam periode periode kolonialisme suram, revolusi jaya, Orde Lama penindas, dan akhirnya Orde Baru pembebas.
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tantangan Pendatang Baru dalam Pilkada Pessel 2024: Memahami, Mengatasi, dan Mewujudkan Peluang

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Jumat, 12 Juli 2024 - 10:49 WIB

Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:23 WIB

Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba

Berita Terbaru