Empat Pintu Masuk Maksiat Menuju Manusia

Minggu, 19 Januari 2020 - 14:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mulanya  masuknya maksiat menuju manusia mulai dari pandangan, kemudian khayalan, kemudian langkah nyata, kemudian tindak kejahatan besar.
Oleh karena itu, ada yang mengatakan bahwa barang siapa yang bisa menjaga empat hal, maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya.
Sekarang, mari kita bahas tentang empat hal tersebut. 
1. Al Lahazhat (Pandangan Mata)
Lirikan adalah pelopor, atau “utusan” syahwa. Oleh karenanya, menjaga pandangan merupakan modal dalam usaha menjaga kemaluan. Maka barangsiapa yang melepaskan pandangannya tanpa kendali, niscaya akan menjerumuskan dirinya sendiri ke jurang kebinasaan.
Pandangan adalah pangkal petaka yang menimpa manusia. Sebab, pandangan akan melahirkan lintasan dalam hati, kemudian lintasan akan melahirkan pikiran, dan pikiran akan melahirkan syahwat, dan syahwat membangkitkan keinginan, kemudian keinginan itu menjadi kuat, dan berubah menjadi tekat yang bulat.
Akhirnya apa yang tadinya melintas dalam pikiran menjadi kenyataan, dan itu pasti akan terjadi selama tidak ada yang menghalanginya. Oleh karena itu, dikatakan oleh sebagian ahli hikmah bahasa “bersabar dalam menahan pandangan (bebannya) lebih ringan dibandingkan harus menanggung beban penderitaan yang ditimbulkannya“.
2. Al Khatharat (Pikiran yang terlintas di hati)
Di sinilah tempat bermulanya aktifitas, yang baik ataupun buruk. Dari sinilah lahirnya keinginan ( untuk melakukan sesuatu) yang akhirnya berubah menjadi tekad yang bulat. Maka siapa yang mampu mengendalikan pikiran-pikiran yang melintas di hatinya, niscaya dia akan mampu mengendalikan diri dan menundukkan hawa nafsunya. Dan orang yang tidak bisa mengendalikan pikiran-pikirannya, maka hawa nafsunya yang berbalik menguasainya. Dan barangsiapa yang menganggap remeh pikiran-pikiran yang melintas di hatinya, maka ia akan diseret menuju kebinasaan secara terpaksa.
Pikiran-pikiran itu akan terus melintas di hati seseorang, sehingga akhirnya dia akan menjadi angan-angan tanpa makna (palsu).
Sebenarnya pikiran-pikiran yang melintas itu tidaklah membahayakan, namun yang bahaya bila pikiran-pikiran itu sengaja didatangkan dan terjadi interaksi dengannya. Pikiran yang melintas laksana orang lewat disuatu jalan , bila anda tidak memanggilnya dan anda biarkan saja, maka dia akan berlalu meninggalkan anda. Namun bila anda memanggilnya, anda akan terpesona dengan percakapan, dan tipuannya. 
3. Al Lafazhat (Ungkapan Kata-kata)
Adapun tentang Al Lafazhat (Ungkapan Kata-kata) maka cara menjaganya adalah dengan mencegah keluarnya kata-kata atau ucapan yang tidak bermanfaat dari lidahnya.
Bila ingin mengetahui kondisi hati seseorang, maka lihatlah ucapan lidahnya, suka ataupun tidak suka, ucapan itu akan menjelaskan kepada anda apa yang ada dalam hati seseorang.
Pada lidah terdapat dua penyakit berbahaya. Bila seseorang bisa selamat dari salah satu penyakit maka dia tidak bisa lepas dari penyakit yang satunya lagi., yaitu penyakit dan penyakit diam. Dalam satu kondisi bisa jadi salah satu dari keduanya akan mengakibatkan dosa yang lebih besar dari yang lain.
4. Al Khuthuwat (Langkah Nyata untuk sebuah perbuatan)
Al Khuthuwat bisa dicegah dengan cara seorang hamba tidak menggerakkan kakinya kecuali untuk perbuatan yang bisa diharapkan mendatangkan pahala dari Allah.
Tergelincir seorang hamba dari perbuatan salah itu ada dua macam; tergelincirnya kaki dan tergelincirnya lidah. 
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang
Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk
Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari
Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?
Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba
Pilkada Pessel 2024 Diprediksi Menjadi Pertarungan Sengit Antara Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar
Peluang Ali Tanjung di Pilkada Pessel 2024, Bisakah Visi Pesisir Selatan Damai dan Sejahtera Menggaet Hati Masyarakat?
Tantangan Pendatang Baru dalam Pilkada Pessel 2024: Memahami, Mengatasi, dan Mewujudkan Peluang

Berita Terkait

Jumat, 2 Agustus 2024 - 12:01 WIB

Dewa Yunani Mulai Menyerang Ranah Minang

Rabu, 31 Juli 2024 - 19:07 WIB

Pasca Banjir Besar Maret 2024, Sektor Pertanian dan Peternakan di Lengayang Kian Terpuruk

Rabu, 31 Juli 2024 - 17:33 WIB

Koperasi Bagi Hasil: Solusi Ekonomi Syari’ah untuk Kesejahteraan Masyarakat Nagari

Jumat, 12 Juli 2024 - 10:49 WIB

Hendrajoni dan Rusma Yul Anwar Masih Gamang Menentukan Wakil, Akankah “Jomblo” Hingga Akhir?

Minggu, 7 Juli 2024 - 21:23 WIB

Jangan Sampai Negeri Sejuta Pesona Menjadi Sejuta Narkoba

Berita Terbaru