Kalau Sekedar Slogan, Mengapa Hendrajoni tidak Memakai Slogan ‘Hancur’?

Jumat, 28 Februari 2020 - 20:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketika berselancar di dunia Maya, khususnya Facebook, saya melihat sebuah postingan yang berusaha menjelaskan apa itu Hebat yang menjadi Slogan dari petahana, Hendrajoni. Baginya Hebat itu adalah sebuah akronim. Akronim dari “Hendrajoni Berbuat Amanah dan Tegas”.

Baca juga: Politisi Tidak Boleh Salah, Termasuk Hendrajoni

Kebetulan yang memposting ini sepertinya tim Hendrajoni, ia mengatakan, Hebat itu hanya slogan. Lalu timbul pertanyaan, kalau memang sekedar slogan mengapa tidak memakai slogan semisal: Hancur, Hampa, ataupun Hidup

Umpama kata “Hancur” bisa diartikan ” Hendrajoni Amanah, Negarawan, Cinta Urang Rantau” kan bisa saja kalau hanya sekedar slogan? Atau seperti Hampa, diartikan “Hendrajoni Adil Melayani Peduli Amanah” atau Hidup, HendrajonI DUa Periode

Bagi saya, alasan  mengapa Hendrajoni ataupun timnya memakai kata “Hebat” adalah  ingin membentuk mindset masyarakat Pesisir Selatan bahwa Hendrajoni adalah Orang yang “Hebat”, seorang yang “jatat” membangun Pessel

Baca juga: Video Hendrajoni Mengajak Generasi Muda Jangan Hindari Narkoba Mendadak Viral


Ketika ada yang mempertanyakan “kehebatan” Hendrajoni, saya rasa timnya tidak perlu terlalu reaktif menanggapinya, berikan saja bukti secara akurat dan bisa diukur apa kehebatan sang petahana. Artinya orang yang bertanya itu tau Petahana itu hebat, ketika ada raihan yang tidak didapatkan oleh petahana, maka orang itu berpikiran, “bukankah bapak itu hebat, kok nggak dapat itu?” . Tidak bijak menanggapi ini, bisa saja yang bertanya itu berpikiran, “ah, rupanya Hebat itu hanya sekedar bualan.” Strategi untuk membentuk pikiran masyarakat bahwa Hendrajoni itu hebat akhirnya sia-sia. Tidak tepat sasaran.

 Contohnya, ketika saya mencoba bertanya kepada beberapa orang disuatu daerah. Yang mendukung Hendrajoni, akan menganggap Hendrajoni memang orang Hebat. Tetapi dipihak yang agak sedikit bertentangan, akan menjawab “apa yang hebatnya? Nagari kita seperti ini juga dari dulu,” begitulah reaksi masyarakat.

Melalui slogan Hebat itu, orang menangkap pesan bahwa Hendrajoni itu Hebat, tidak peduli apa kepanjangan dari hebat itu sendiri. Pokoknya Hendrajoni itu Hebat. Hebat yang berarti terlampau, amat sangat. Bukan Hendrajoni Berbuat Amanah dan Tegas. Tidak percaya, mari kita berandai-andai dibawah ini.

Andaikan Hendrajoni atau timnya memakai kata Hancur. Apa yang terlintas dipikiran kita, ketika mendengar kata Hancur yang terbayang oleh kita adalah Hendrajoni. Seolah-olah Kehancuran itu identik dengan Hendrajoni. Walaupun Hancur itu memiliki arti “Hendrajoni Amanah Negarawan Cinta Urang Rantau”. Slogan ini bukannya menaikan citra Hendrajoni justru menurunkannya.

Selanjutnya, bila kata Hampa. Apakah bisa? Bisa mungkin iya, tapi apakah akan diterapkan? Saya rasa tidak. Sebuah kehampaan akan ditonjolkan oleh Hendrajoni? Tidaklah mungkin. Walaupun Hampa itu bisa diartikan Hendrajoni Adil Melayani Peduli dan Amanah.

Perandaian yang terakhir adalah Hidup. Mungkin ini pilihan alternatif yang agak lebih baik. Mendengar kata hidup orang akan terbayang Hendrajoni. Hidup, HendrajonI DUa Periode.

Saya rasa makna kata Hebat yang menjadi Slogan Hendrajoni adalah sebuah pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat bahwa yang bersangkutan itu adalah orang Hebat ataupun setidaknya ingin diakui Hebat.

Jadi intinya apa dari tulisan ini, slogan itu bukan sekedar slogan. Tapi ada makna yang ingin disampaikan. Kalau tidak ada pesan yang ingin disampaikan, silahkan coba memakai slogan, Hancur, Hampa ataupun hidup tadi.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berita Terkait

Ini Trend yang Dipatahkan Hendrajoni Jika Kembali Maju di Pilkada Pessel 2024
Akankah Hendrajoni Maju dan Menang pada Pilkada Pesisir Selatan 2024?
Kata Kebudayaan dan Budaya tidak Ditemukan dalam Kamus Bahasa Minangkabau
Di Balik Isu Penculikan Anak
Kemerdekaan Belum Sampai ke Langgai
Padang Panjang atau Padangpanjang? Ini Penulisan yang Benar Menurut Pengamat Bahasa
LKAAM Pesisir Selatan yang Pasang Badan dalam Persoalan KAN Tambang
Keteladanan dalam Kegelapan | Alirman Sori
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 27 Februari 2024 - 16:44 WIB

Ini Trend yang Dipatahkan Hendrajoni Jika Kembali Maju di Pilkada Pessel 2024

Rabu, 14 Juni 2023 - 18:28 WIB

Akankah Hendrajoni Maju dan Menang pada Pilkada Pesisir Selatan 2024?

Sabtu, 6 Mei 2023 - 08:10 WIB

Kata Kebudayaan dan Budaya tidak Ditemukan dalam Kamus Bahasa Minangkabau

Sabtu, 4 Februari 2023 - 00:34 WIB

Di Balik Isu Penculikan Anak

Rabu, 17 Agustus 2022 - 06:33 WIB

Kemerdekaan Belum Sampai ke Langgai

Kamis, 4 Agustus 2022 - 12:57 WIB

Padang Panjang atau Padangpanjang? Ini Penulisan yang Benar Menurut Pengamat Bahasa

Rabu, 22 Juni 2022 - 20:49 WIB

LKAAM Pesisir Selatan yang Pasang Badan dalam Persoalan KAN Tambang

Selasa, 5 April 2022 - 09:53 WIB

Keteladanan dalam Kegelapan | Alirman Sori

Berita Terbaru