|
(Ilustrasi: Riri Tri Utami)
|
Hampir dua bulan yang lewat, di Ranah Bundo selalu sibuk dengan pembicaraan yang hangat tentang Corona Virus Desease tahun 2019 atau yang lebih kenal dengan bahasa Akademiknya Covid-19 dan bahasa populer dari Ranah bunbo adalah Corona. Tak sedikit situasi berubah atas musibah ini, mulai dari kebiasaan sehari-hari yg dibatasi, kegiatan pemerintahan yg dikendali, ibadah di masjid secara jamaah di akhiri dan ini adalah sebagai usaha untuk memutus rantai penyebaran covid 19 di Ranah bundo (pesisir selatan).
Baca juga: Ditengah PSBB, Semua KK Bisa Dapat BLT, Kenapa tidak Diterapkan?
Dalam situasi sulit seperti diatas, banyak Dermawan yang terpanggil hatinya dalam membantu saudara seiman dan saudara sebangsa yang terdampak oleh musibah wabah covid 19 ini. Baik oleh para perantau, politisi, komunitas, partai politik, pejabat, individu, anggota dewan dan lain sebagainya. Ada yang bermerek, ada yang tidak bermerek, ada yang tidak diketahui, dan ada pula secara diam-diam, semuanya bergotong royong untuk membantu sesama saudara dalam musibah ini.
Baca juga: Dampak Covid-19: Kemelut Peraturan Pemerintah dan Harapan Masyarakat Terkait Bantuan
Seperti yang dilakukan oleh pak H. Hendrajoni S.H, M.H, dalam kepeduliannya terhadap saudara seiman dan sebangsa. Tidak sedikit usaha beliau dalam berbuat, mulai dari pembagian sembako, imsakiyah ramadhan, dan bantuan lainnya untuk masyarakat yang terjangkau olehnya. Tidak sedikit juga warga masyaraat yang terharu tangis dan bahagia ketika menerima bantuan dari pak H. Hendrajoni, S.H, M.H, sekalian bersama Istri beliau ibuk Lisda Hendrajoni. Kita ucapkan ribuan terima kasih atas kepedulian ini, semoga amal dan ibadah bapak di catat sebagai perbuatan baik di sisi Allah SWT, amin yarabal alamin.
Baca juga: Carut Marut Pembagian Sembako dan Lambannya Pemkab Pesisir Selatan Mendistribusikan Bantuan Langsung Tunai
Namun sangat berbeda yang dilakukan oleh bapak Bupati Pesisir Selatan, ditengah wabah sekarang ini kita belum menemukan kebijakan yang pro Rakyat. Kita belum menemukan kinerja bupati Pesisir Selatan yang digaji dengan uang rakyat tersebut benar-benar bekerja sesuai dengan tupoksinya sebagai pemimpin publik. Mulai dari Rasionalisasi anggaran covid 19 yg tidak jelas, koordinasi antar jajaran yg tidak berjalan, tidak bisa mengatur OPD yg dipimpinnya sehingga penyebaran Covid 19 dimulai dr jajaran bapak bupati tersebut, tidak mampu berkoordinasi dengan lembaga diluar pemerintahan (MUI dan LKAM Pessel), sampai dengan sembrawutnya data penerimaan BLT baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah provinsi. Dengan kebijakan PSBB yang sudah diterapkan kita juga bisa melihat kondisi yang diibaratkan ayam kehilangan induk. Tidak terlihat kebijakan yang terfokus yang diambil oleh bapak bupati dan jajarannya. Dalam situasi sulit ini, seharusnya kita sudah bisa merasakan kinerja pemimin publik itu, tapi sayangnya kita tidak merasakan keberadaan pemimpin itu ketika dibutuhkan.
Baca juga: Penerapan PSBB Terkesan Sebagai Ajang Pencitraan
Oleh karena itu, Patut kita beri apresiasi terhadap bapak H. Hendrajoni S.H, M.H dan tokoh lainnya yang sudah berbuat, kita ucapkan terima kasih.
Sampai akhir tulisan ini, semoga kita semua bisa memahami bahwa Bupati Pesisir Selatan periode 2016 s.d 2021 dan Jajaran tidak bisa bekerja untuk masyarakat Pesisir Selatan. Sudah kita Saksikan.
Harmidi, Masyarakat Perantau Pesisir Selatan, Sumbar
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow