Tejja Ari Putma
Ketua Umum IMKS UNP
Mahasiswa Pendidikan Sejarah UNP
|
Tejja Ari Putma |
Masa pandemi covid 19 adalah masa darurat di seluruh dunia yang terjadi pada tahun 2019,2020 ini merupakan virus yang penularannya sangat cepat untuk itu pemerintah melakukan segala hal untuk memutuskan rantai Covid 19 ini baik itu di bidang ekonomi, sosial, budaya dan pedidikan. Di Bidang pendidikan kita mengalami tatanan baru di mana yang kita rasakan dengan adanya kebijakan pembelajaran Online ini merupakan transformasi pendidikan yang kita rasakan semua kegiatan pendidikan online tetapi di sisi lain ada baik dan buruknya, Baiknya beriringan dengan fenomena yang terjadi kita sudah memasuki era zaman revolusi industri 4.0 dimana kita diminta untuk memanfaatkan teknologi yang ada semua informasi sudah super cepat untuk itu efektif atau tidak pembelajaran online ini merupakan tantangan kita di zama era digital ini, di sisi lain ketidak efektif pembelajaran online yang bisa kita rasakan penyampain materi pelajaran oleh guru/Dosen yang bisa rasakan akan adanya interaksi pembelajarn sehingga membuat aktif kehidupan pembelajaran materi yang disampaikan juga tercapai, di sisi lain seluruh kampus hampir sudah menggunakan E-learning dan bentuk aplikasi lainnya tetapi masih banyak dosen/guru yang menggunakan aplikasi Whats app untuk pembelajaran dimana pembelajaran di Whats app itu kebanyakan hanya bersiat virtual ini menandakan kurang efektif penyampaian materi oleh guru/Dosen sehingga membuat Siswa/mahasiswa kurang mendapatkan Ilmu kemudian guru/Dosen selalu memberikan tugas dibanding dengan pembelajaran Online sesuai dengan waktu pelajaran ini yang menandakan tidak efektif pembelajaran Online, Pembelajaran Online ini walaupun sudah mempunyai keharusan Pendidikan di Indonesia yang beriringan dengan zaman revolusi Industri 4.0 tetapi bagaimana yang di daerah perdalaman yang tidak mempunyai akses internet ? Justru ini yang harus jadi perhatian pemerintah dengan adanya tantangan revolusi Industri 4.0. kemudian Transformasi terjadi yang kita lihat Wisuda akan dilaksanakan secara online yang sebelumnya wisuda merupakan kebahagiaan kita yang sudah menyelasaikan pendidikan yang biasanya dihadiri oleh keluarga langsung. Banyak kalangan menyebut situasi yang ada sekarang dengan sebutan era disrupsi teknologi atau ada semacam mutasi dari satu tatanan kehidupan ke tatanan kehidupan yang baru dan ini sudah terjadi sebelum pandemi covid-19, tapi lebih menyentuh kepersoalan sosial dan ekenomi. Sekarang di era pandemi ini, pendidikan secara sadar kita katakan terdisrupsi dan ini menuju era baru, maka pasca pandemi ini kemunkinan akan ada transformasi besar-besaran pada dunia pendidikan.
Kondisi pandemi Covid-19 ini mengakibatkan perubahan yang luar biasa, termasuk bidang pendidikan. Seolah seluruh jenjang pendidikan ‘dipaksa’ bertransformasi untuk beradaptasi secara tiba-tiba drastis untuk melakukan pembelajaran dari rumah melalui media daring (online).
Ini tentu bukanlah hal yang mudah, karena belum sepenuhnya siap. Problematika dunia pendidikan yaitu belum seragamnya proses pembelajaran, baik standar maupun kualitas capaian pembelajaran yang diinginkan. Melalui pendidikan, akan melahirkan generasi penerus yang cerdas intelektual maupun emosional, terampil, dan mandiri untuk mencapai pembangunan bangsa ini.Namun muncul polemik masyarakat pada metamorfosa di masa pandemi Covid-19. Sistem pendidikan online pun tidak mudah. Di samping disiplin pribadi untuk belajar secara mandiri, ada fasilitas dan sumber daya yang mesti disediakan. Dengan kata lain pembelajaran online ini membuat potensial kesenjangan sosial dan ekonomi.
Ada banyak peroblematika dari situasi Pandemi covid 19 . Program belajar dari rumah tentu tidak memiliki efektivitas yang sama dibandingkan dengan interaksi langsung di sekolah maupun di kampus dengan para guru dan teman sebaya. Kemampuan memahami dan menyerap materi yang diajarkan jauh berkurang mengingat siswa hanya belajar di depan layar HP atau komputer karena proses pemahaman sebuah masalah dapat diperoleh secara maksimal dengan menggunakan lima pancaindra. Keterbatasan belajar di layar mereduksi kemampuan alamiah ini. Interaksi dan diskusi dengan sesama pelajar juga mampu meningkatkan pemahaman atas materi-materi sulit. Belum lagi persoalan akses internet yang tidak merata di seluruh Indonesia. Di kota-kota besar, akses internet sudah cukup lancar, tetapi di daerah tertentu yang sudah saya bahas di atas. Aksesnya lambat sehingga belajar secara daring tidak efektif. Sinyal yang hilang menyebabkan terjadinya buffering. Akibatnya siswa kehilangan konsentrasi atau kehilangan bagian tertentu dari materi yang dibahas. Ini menunjukkan banyak yang tidak efektif dalam pembelajaran online dan di sisi lain merupakan tantangan dunia pendidikan yang harus diperhatikan karena Pendidikan merupaka masa depan generasi bangsa ini jadi ini harus benar-benar diperhatikan.
Namun dalam,…
Namun dalam sisi lain seiringan dengan era revolusi industri 4.0 yang merupakan keharusan kita untuk memanfaatkan teknologi dalam masa Pandemi ini. Tetapi dengan sisi lain ada yang harus kita perhatikan dalam tantangan pendidikan ini dengan keharusan memanfaatkan teknologi apakah akses internet sudah merata, ini merupakan tantangan dunia pendidikan dengan memperhatikan problematika yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow