Badampiang, Keunikan Prosesi Pernikahan di Surantih

Rabu, 29 Januari 2020 - 07:29 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dalam adat perkawinan di Surantih, setelah dilakukan prosesi japuik marapulai oleh pihak Anak Daro , maka akan dilanjutkan dengan prosesi “muanta marapulai” kerumah anak Daro untuk melakukan proses Akad nikah . Pada prosesi ini, marapulai turun rumah untuk dibawa menuju ke rumah anak daro, kerabat dan karib yang mengantar mengiringinya dengan “badampiang“.

Menurut buku “Alam Sati Nagari Surantih (Asal Usul, Adat Istiadat dan Monografi Nagari Surantih)“, Badampiang merupakan dendang yang dilatunkan beramai-ramai dengan cara sahut menyahut berisikan pantun nasehat yang melambangkan kesedihan keluarga (orang tua) yang melepas anak laki-lakinya untuk memasuki kehidupan berumah tangga. 

Badampiang dilakukan sepanjang perjalanan marapulai menuju rumah Anak Daro, dalam perjalanan tersebut ,dampiang akan terus dilantunkan hingga marapulai sampai di halaman rumah anak Daro. Untuk diketahui,  prosesi muanta marapulai yang terdapat badampiang ini, dilakukan pada malam hari, karena adat di Surantih proses akad nikah dilangsungkan pada malam hari bahkan hingga dini hari.

Sepanjang perjalanan menuju rumah anak Daro, maka rombongan akan melantunkan syair dampiang Sebagai berikut:

Heeeeiii……………..
Limau kape di balakang rumah
Pabilo maso-maso ka diambiak (diucapkan bersama-sama)

Heeeeiii…………….

Kok nyampang lapeh dari rumah
Pabilo maso ka babaliak
Yooooo ka babaliak (diucapkan bersama-sama)

Heeeeiii………….

Rang darek tolong dampiang
Ayooo dampiang (diucapkan bersama-sama)

Heeeeiii…………

Pulau Pandan Pulau Tarika
Katigo Pulau bantuk taji
Aduh dandam bantuk taji (diucapkan bersama-sama)

Heeeeiii……………

Jawek salam mande ka tingga
Doakan salamaik pulang pai
Yoooo pulang pai (diucapkan bersama-sama)
Rang darek tolong dampiang
Ayoooo dampiang 

Heeeeiii…………….

Limau antu jatuah ka lubuak magalombang
Aduh dandam magalombang (diucapkan bersama-sama)

Heeeeiii…………..

Kok tantu sisiak kanan buwek
Sakarang kini kadi buang
Sebelum naik ke rumah

Heeeeiii……………..

Enda-enda bungo macang
Dapek di juluk ampu kaki(bersama-sama)

Heeeeiii……………..

Enda-enda minantu datang
Ambikan cibuak pambasuah kaki
Yoooooo pambasuah kaki (diucapkan bersama-sama)

Setelah sampai di halaman rumah anak Daro, sebelum marapulai masuk kedalam rumah, maka syair dampiang nya sebagai berikut:

Heeeeiii……………..
Enda-enda bungo macang
Dapek di juluk ampu kaki(bersama-sama)

Heeeeiii……………..

Enda-enda minantu datang
Ambikan cibuak pambasuah kaki
Yoooooo pambasuah kaki (bersama-sama)

Di halaman rumah sebelum naik, orang sumando dan pasumandan dari anak daro melakukan adat baso-basi dengan rombongan yang datang. Setelah diperbolehkan naik marupulai bersama naik dan duduk ditampek tapak tigo tempat duduk marapulai yang di alas kasur sebagai tempat dilangsungkannya akad nikah. Selesai dilaksanakan akad nikah ditandai dengan doa selamat kemudian marapulaik ke rumahnya bersama rombongan yang ikut serta menghadiri acara tersebut.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Efektivitas PPKM Mikro di Kelurahan Perlu Ditingkatkan
Adat Istiadat Perkawinan di Pesisir Selatan
Kenapa Kawin Sasuku Dilarang di Minangkabau?
Pirin Asmara dan Anugerah Kebudayaan
Pelangi, Nomenklatur Nama Nagari Pelangai
Kacaunya Organisasi Adat di Minangkabau Karena Politikus
Bolehkah Harato Pusako Tinggi Dimiliki dan Dijual oleh Laki-laki Bila Suatu Kaum Tidak Ada Lagi Perempuan?
Rumah Percetakan Oeang RI : Ditinggalkan atau Meninggalkan

Berita Terkait

Senin, 3 Mei 2021 - 14:22 WIB

Efektivitas PPKM Mikro di Kelurahan Perlu Ditingkatkan

Sabtu, 13 Maret 2021 - 01:49 WIB

Adat Istiadat Perkawinan di Pesisir Selatan

Sabtu, 9 Januari 2021 - 13:51 WIB

Kenapa Kawin Sasuku Dilarang di Minangkabau?

Sabtu, 12 Desember 2020 - 11:32 WIB

Pirin Asmara dan Anugerah Kebudayaan

Sabtu, 5 September 2020 - 17:10 WIB

Pelangi, Nomenklatur Nama Nagari Pelangai

Berita Terbaru