BANDASAPULUAH.COM — Angka kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan terus mengalami tren kenaikan dalam tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data Pesisir Selatan dalam Angka 2025, jumlah penduduk miskin pada tahun 2022 tercatat sebanyak 33,78 ribu jiwa atau 7,11 persen dari total penduduk.
Angka ini meningkat pada tahun 2023 menjadi 35,09 ribu jiwa (7,34 persen), dan kembali naik pada 2024 menjadi 36,05 ribu jiwa atau 7,49 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menyikapi kondisi tersebut, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Pesisir Selatan, Saidal Masfiyuddin, menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menargetkan angka kemiskinan di bawah 4 persen hingga tahun 2029.
“Target ini adalah bagian dari komitmen kuat pemerintahan Hendrajoni-Risnaldi Ibrahim untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat Pesisir Selatan,” ujar Saidal, Kamis (9/5).
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah daerah mengandalkan lima program unggulan yang terintegrasi dalam visi besar yaitu Pesisir Selatan Maju, Tumbuh dab Berkelanjutan. Salah satu program utama adalah Nagari Sejahtera, yang bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi masyarakat secara menyeluruh.
Program ini mencakup bantuan rumah layak huni (RTLH) bagi masyarakat kurang mampu, penciptaan lapangan kerja melalui padat karya, hingga pengembangan UMKM dan industri kreatif.
Pemerintah, kata dia, juga berupaya memperluas akses permodalan bagi pelaku usaha kecil, serta membuka peluang investasi di sektor strategis seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.
“Pertanian dan perikanan sebagai sektor andalan akan diperkuat melalui teknologi modern, akses pasar yang lebih luas, dan subsidi bagi petani dan nelayan,” jelas Saidal.
Selain aspek ekonomi, pemerintah juga meluncurkan program Nagari Kanyang untuk memperkuat ketahanan pangan dengan dukungan subsidi pupuk, alat pertanian modern, dan diversifikasi komoditas.
Dari sisi kesehatan, program Nagari Sehat digulirkan untuk memperluas akses layanan kesehatan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk fasilitas kesehatan yang memadai dan layanan bersubsidi untuk masyarakat kurang mampu.
Lebih lanjut, Saidal menerangkan, Pemerintahan Hendrajoni-Risnaldi juga menaruh perhatian besar pada sektor pendidikan melalui Nagari Pandai.
Program ini mencakup peningkatan fasilitas pendidikan, beasiswa bagi siswa berprestasi, serta pelatihan vokasional dan industri guna menyiapkan generasi muda yang siap kerja.
Sementara itu, nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal dikuatkan melalui Nagari Mangaji, dengan fokus pada pendidikan agama, renovasi rumah ibadah, serta pelestarian adat dan tradisi.
“Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, kami optimis target di bawah 4 persen dapat tercapai. Ini bukan sekadar angka, tapi bentuk nyata perjuangan mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Pesisir Selatan,” tutup Saidal.