KPPI dan APINDO Sumbar Sosialisasikan Langkah Pengamanan Perdagangan di Tengah Lonjakan Impor

Selasa, 19 November 2024 - 12:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KPPI dan APINDO Sumbar menggelar sosialisasi pengamanan perdagangan di Hotel Pangeran Beach, Selasa (19/11/2024)

KPPI dan APINDO Sumbar menggelar sosialisasi pengamanan perdagangan di Hotel Pangeran Beach, Selasa (19/11/2024)

BANDASAPULUAH.COM – Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) bekerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumbar dalam mengadakan sosialisasi tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures), bertempat di Pangeran Beach Hotel, Selasa (19/11/2024).

Ketua APINDO Sumbar, Rina Pangeran mengatakan sosialisasi ini juga memberi kesempatan para pengusaha di Sumbar untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan menyampaikan masukan terkait kehadiran barang impor terhadap usaha masing-masing pengusaha.

“Kalau ada yang usahanya terdampak dengan masuknya produk impor ke Sumbar, silahkan nanti kita diskusikan. Mudah-mudahan Sumbar bisa memberi informasi kepada KPPI,” ujar Rina Pangeran.

ADVERTISEMENT

space kosong

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam sosialisasi ini mengangkat tema upaya pemulihan kerugian serius atau pencegahan ancaman kerugian serius bagi industri dalam negeri akibat lonjakan jumlah impor barang melalui pengenaan tindakan pengamanan perdagangan (safeguard measures).

Ketua KPPI, Franciska Simanjuntak yang turut hadir sekaligus membuka acara secara resmi menyebut sosialisasi ini digelar salah satunya karena melihat kondisi perdagangan hari ini banyak impor yang masuk ke Indonesia.

Perlu disarankan perlu kerjasama antara pengusaha dan pemerintah agar suara dari industri lebih didengar. Pengamanan negara-negara besar sudah dengan cara-cara unik, seperti perlindungan lingkungan, kesehatan.

Baca Juga :  Antisipasi Perselisihan Hubungan Industrial, APINDO Sumbar Gelar Talkshow

Kami mensosialisasikan tentang tata cara penanganan perdagangan utk industri di Sumbar, Kalau ada yang mengalami dampak buruk impor. Semisal industri sama tutup atau pengurangan tenaga kerja berarti itu sudah ada nampak. Maka kami sebagai otoritas akan menyelidiki dan menginvestigasi.

KPPI juga berterimakasih kepada Apindo Sumbar karena acara dapat terlaksana dengan lancar.

Pelrindungan ini memberikan ruang pada industri untuk kembali menyelesaikan persoalan dan mengembangkan industrinya agar bisa kembali ke kancah internasional.

“Semoga diskusi ini jadi ajang sarana bertukar pikiran,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama juga dihadirkan dua narasumber.

Narasumber pertama Investigator Sub Komite Penyelidikan Sektor Industri dan Pertambangan, Lerry Mardhika.

Ia membahas ketentuan tindakan pengenaan pengamanan perdagangan (safeguard measures).

“KPPI bertugas menangani permasalahan yang berkaitan dengan upaya memulihkan kerugian serius yang diderita oleh industri dalam negeri sebagai akibat lonjakan barang impor,” ujarnya.

Adapun persyaratan utama penyelidikan safeguards yaitu terjadinya lonjakan impor minimal tiga tahun terakhir, adanya kerugian serius dan ancaman kerugian serius terhadap barang sejenis, dan adanya hubungan sebab akibat antara butir 1 dan butir 2.

Narasumber kedua Investigator Sub Komite Penyelidikan Sektor Pertanian, Kehutanan, Kelautan dan Perikanan, Alvin Kristian Gulo. Ia memaparkan mekanisme permohonan dan pelaksanaan penyelidikan tindakan pengamanan perdagangan.

Baca Juga :  Ringankan Beban Korban Banjir di Pessel, AQUA Solok Bersama Apindo Sumbar Salurkan Bantuan

“Mekanisme dimulai dari asistensi, permohonan, penelitian atas permohonan, inisiasi/dimulainya penyelidikan, dengar pendapat/public hearing dengan mengundang pihak terkait, analisa dan verifikasi ke Industri Dalam Negeri (IDN), lalu laporan akhir hasil penyelidikan atau rekomendasi,” ucapnya.

Alvin menambahkan Tindakan pengamanan (safeguard measures) bermanfaat untuk melindungi industri dalam negeri dari kebangkrutan akibat lonjakan jumlah barang impor melalui pengenaan BMTP. Kemudian memulihkan kerugian serius atau mencegah ancaman kerugian serius bagi IDN. Memberi waktu bagi IDN melakukan penyesuaian daya saingnya melawan barang impor. Menambah penerimaan negara melalui pemungutan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) terhadap barang impor. Menghindari terjadi PHK dan meningkatkan produktivitas dan kapasitas terpakai.

Kegiatan ini juga dimoderatori perwakilan pengurus Apindo Sumbar, Candrianto.

Follow WhatsApp Channel Bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lebih dari 35 Ribu Penduduk Pessel Bertahan Hidup Kurang dari Rp19 Ribu per Hari
Segini Penghasilan Bulanan agar Terhindar dari Kemiskinan di Pesisir Selatan
Kenapa Membeli Beras Dianggap Pertanda Tak Beres oleh Orang Minang? Ternyata Ini Alasannya
Sejak Dipimpin Rusma Yul Anwar, Pertumbuhan Ekonomi Pessel Terus Merosot; dari 3 Teratas jadi 2 Terbawah
Meski Minus, Pertumbuhan Ekonomi Pessel 2020 menjadi Tertinggi Ketiga di Sumbar
Pendaftaran Mitra RC DRIVE Resmi Dibuka: Kesempatan Emas bagi Pemilik Bisnis Kuliner dan Toko
PT Banda Sapuluah Multimedia Tawarkan Jasa Legalitas Murah dan Cepat untuk PT Perorangan
Lapau Nagari, Komitmen Bank Nagari Painan Berikan Berbagai Pelayanan dengan Mudah dan Dekat ke Nasabah

Berita Terkait

Senin, 1 Juli 2024 - 19:49 WIB

Lebih dari 35 Ribu Penduduk Pessel Bertahan Hidup Kurang dari Rp19 Ribu per Hari

Senin, 1 Juli 2024 - 18:49 WIB

Segini Penghasilan Bulanan agar Terhindar dari Kemiskinan di Pesisir Selatan

Senin, 1 Juli 2024 - 08:28 WIB

Kenapa Membeli Beras Dianggap Pertanda Tak Beres oleh Orang Minang? Ternyata Ini Alasannya

Senin, 24 Juni 2024 - 08:01 WIB

Sejak Dipimpin Rusma Yul Anwar, Pertumbuhan Ekonomi Pessel Terus Merosot; dari 3 Teratas jadi 2 Terbawah

Senin, 24 Juni 2024 - 08:00 WIB

Meski Minus, Pertumbuhan Ekonomi Pessel 2020 menjadi Tertinggi Ketiga di Sumbar

Berita Terbaru