Adat Istiadat Perkawinan di Pesisir Selatan

Sabtu, 13 Maret 2021 - 01:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandasapuluah.comPesisir Selatan adalah kabupaten yang memiliki panjang daerah kurang lebih 240 Km terletak di selatan Kodya Padang, terdiri dari 15 Kecamatan dan 182 Kenagarian.

Setiap kecamatan ataupun kenagarian mempunyai kekhususan-kekhususan dalam adat istiadat perkawinan. Namun demikian, secara umum mempunyai banyak kesamaan terutama dalam simbol-simbol adat, ataupun maksud yang terkandung dalam setiap bagian adat istiadat dan tata cara perkawinan itu.

Acara Pendahuluan dalam prosesi pernikahan disebut “Manapiak Bandua”.

Acara ini di mulai, apabila sudah ada kesepakatan adat dan tinjau meninjau yang biasanya dilakukan oleh pihak ketiga (setangkai).

“Manapiak Bandua” yaitu rombongan kecil dari pihak anak daro (pengantin wanita) yang biasanya terdiri dari mandeh , bapak, mamak, urang sumando, pasumandan bako yang paling dekat datang ke rumah keluarga calon marapulai (pengantin laki-laki).

Rombongan kecil ini membawa buah tangan berupa kue-kue, nasi lamak baluo, pisang, dll. Dirumah calon marapulai pun , telah menunggu pula sekelompok kecil tuan rumah, yang sama pula keadaannnya dengan rombongan yang datang.

Baca Juga :  Basurah Asal Usul Kaum Kampai ASSP – Bandasapuluah

Tujuannnya adalah pihak calon anak daro menyampaikan keinginan hati hendak menjodohkan anak kemenakan perempuan mereka dengan anak kemenakan dari pihak tuan rumah.

Melalui pasombahan, sisomba ataupun papatah patitih dari kato bajawek, gayuang basambuik yang disampaikan oleh juru bicara yaitu urang sumando kepada mamak kedua belah pihak maksud itu disampaikan.

Baca Juga :  Jafri Syair, Tokoh Sutera yang Pernah Menggembleng SBY, LBP hingga Prabowo di Batujajar

Setelah rundingan disepakati oleh kedua belah pihak, biasanya setelah beberapa hari setelah itu pihak keluarga marapulai mendatangi pula keluarga anak daro untuk menyatakan menerima maksud hati kedatangan anak daro beberapa hari yang lalu dan mambicarakan tentang pematangan acara pernikahan.

Sebelum urutan acara resmi pernikahan dimulai menurut adat istiadat maka masing-masing pihak mengadakan acara yang disebut “Minum Kopi” dikaumnya.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Ratusan Manuskrip Ditemukan di Pessel, Tunjukkan Kekayaan Intelektual Masa Lampau
Harimau Sumatera dalam Kearifan Adat-Budaya di Minangkabau
Tokoh Adat dan Ulama Sumbar Tolak Pendaftaran Tanah Ulayat dalam Permen ATR-BPN 14/2024
Bikin Bangga! Bawakan Lagu Langkisau, Mahasiswi Pessel ini Tampil Memukau di Turki
Ini Sejarah dan Filosofi Tari Kain, Warisan Budaya Tak Benda Nasional dari Pesisir Selatan
Jejak Keindahan Pesisir Selatan dalam Catatan Penjelajah Asing
Heboh! Peserta Pawai Budaya Saling Lempar Pisang di Depan Kantor Bupati Pessel
Mengenal Posisi dan Ragam Sumando di Minangkabau

Berita Terkait

Rabu, 15 Oktober 2025 - 11:27 WIB

Ratusan Manuskrip Ditemukan di Pessel, Tunjukkan Kekayaan Intelektual Masa Lampau

Jumat, 29 Agustus 2025 - 08:59 WIB

Harimau Sumatera dalam Kearifan Adat-Budaya di Minangkabau

Senin, 26 Mei 2025 - 11:50 WIB

Tokoh Adat dan Ulama Sumbar Tolak Pendaftaran Tanah Ulayat dalam Permen ATR-BPN 14/2024

Kamis, 8 Mei 2025 - 18:30 WIB

Bikin Bangga! Bawakan Lagu Langkisau, Mahasiswi Pessel ini Tampil Memukau di Turki

Minggu, 27 April 2025 - 10:02 WIB

Ini Sejarah dan Filosofi Tari Kain, Warisan Budaya Tak Benda Nasional dari Pesisir Selatan

Berita Terbaru