Bandasapuluah.com- Ditahun ini, Organisasi adat diharapkan jangan masuk kedalam pusaran politik praktis. Apalagi hanya untuk menjadi kuda tarik politik. Sebab akibatnya akan mengacaukan tatanan masyarakat adat di Minangkabau.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Umum Badan Koordinasi Kerapatan Adat Nagari (Bakorkan) Sumatera Barat Dr.Yulizal Yunus, M.Si Dt Bagindo Rajo kepada Bandasapuluah.com melalui sambungan telepon.
Menurutnya organisasi adat jangan menjadi kuda tarik politik menjelang pemilihan kepala daerah yang akan diselenggarakan pada Desember mendatang.
Yulizal berpandangan, kacaunya tatanan masyarakat adat di Minangkabau saat ini disebabkan oleh organisasi adat yang telah dimasuki oleh kepentingan politik praktis.
Bahkan, Organisasi adat hanya dijadikan sebagai kuda tarik politik. Hal ini tentu sangat merugikan organisasi adat oleh kepentingan sesaat tersebut.
“Itu semua bisa menyebabkan kekacauan masyarakat adat, bisa ‘bacakak‘ mamak dengan kemenakan,” terangnya.
Ia juga menekankan bahwa seorang penghulu tidak diperbolehkan untuk masuk dalam dunia politik praktis. Sebab sebagai penghulu, ia harus “bajalan luruih, bakato Bana dan mahukum Adia“. Ketika ikut berpolitik, sangat sulit untuk bersikap demikian.
“Bagaimana bisa bajalan luruih, bakato bana, mahukum adia, ketika masuk politik. Sebab dalam politik sudah memihak dan berkubu-kubu,” terang Yulizal.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya