Banyak Kepala Daerah yang Ditangkap KPK, Kardinal Suharyo: Pejabat Harus Bertaubat

Kamis, 25 Desember 2025 - 14:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banyak Kepala Daerah yang Ditangkap KPK, Kardinal Suharyo: Pejabat Harus Bertaubat

i

Banyak Kepala Daerah yang Ditangkap KPK, Kardinal Suharyo: Pejabat Harus Bertaubat

-Fenomena banyaknya kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi salah satu materi ceramah Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo pada Misa Natal 2025 di Gereja Katedral Santa Perawan Maria, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis, 25 Desember 2025.

Dalam ceramahnya, Kardinal Suharyo menghimbau para pejabat untuk memohon ampun kepada Tuhan. Ia menyoroti banyaknya kepala daerah yang ditangkap KPK karena diduga terlibat tindak pidana korupsi.

Baca Juga :  ICW Vonis KPK 'Terjebak Angin' karena Tak Berani Periksa Menantu Jokowi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau kita baca berita atau nonton televisi akhir-akhir ini, sudah berkali-kali kita baca bupati ditangkap KPK, gubernur, dan sebagainya. Artinya jabatannya tidak dimanfaatkan untuk mewujudkan kebaikan bersama. Oleh karena itu, harus bertaubat,” tuturnya.

Kardinal Suharyo menegaskan, pejabat sebagai wakil kedaulatan rakyat tidak boleh merusak kepercayaan yang telah diberikan dengan melakukan korupsi yang pada akhirnya merugikan keuangan negara.

Baca Juga :  Presiden baru Oxford Union mengatakan suara-suara pro-Palestina menghadapi 'pengawasan yang tidak proporsional'

Menurut dia, terdapat kesalahpahaman makna “memegang jabatan” sehingga berdampak pada pola pikir pejabat yang dipercayakan rakyat.

“Kalau ada yang diberi kesempatan menjabat, harapannya bukan sekadar menduduki jabatan itu. Kursinya sudah terisi, enak sekali duduk di kursi itu. Tapi yang utama adalah mengemban amanah,” tuturnya.

Baca Juga :  Ilmuwan Menemukan Air “Sangat Energik” yang Tersembunyi di Pandangan Biasa

Ia menambahkan, ada perbedaan mendasar antara memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi dan memegang jabatan untuk kepentingan bersama.

“Saat saya menjabat, saya menggunakan jabatan itu untuk kepentingan saya sendiri. Namun ketika saya menjabat, jabatan itu saya pegang untuk kepentingan bersama,” pungkas Suharyo.

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tangkapan layar palsu berukuran file ‘GTA VI’ telah menghebohkan internet
Isu Natal di kalangan umat Islam menjadi sensasi yang melemahkan energi keberagaman
Saham Microsoft Disebut ‘Pemenang Inti’ Di Grup AI
“Saya tidak pernah menginginkan anak”- Gabrielle Union membuka tentang perjuangannya memulai sebuah keluarga dengan Dwyane Wade
SBS Gayo Daejeon 2025 Mengumumkan Acara Kolaborasi Tambahan
Rabi Yahudi Ingin Menyusup Kurikulum Pendidikan Indonesia, Mengubah Narasi Negatif tentang Israel
Pemkab Way Kanan Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam Sumatera
Timothy Kardinal Dolan akan mengadakan misa tengah malam Malam Natal terakhir di Katedral St. Paul. Patrick