BANDASAPULUAH.COM – Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan kembali melanda sejumlah wilayah di Aceh pada Rabu sore, 24 Desember 2025. Cuaca tersebut berpotensi disertai petir dan angin kencang hingga sekitar pukul 12.39 WIB.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi (SIM) Sultan Iskandar Muda Aceh mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi di sebagian wilayah provinsi tersebut. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, angin kencang, dan bencana hidrometeorologi lainnya akibat hujan yang berlangsung lama.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala BMKG Aceh Nasrol Adil mengatakan, hujan disertai petir dan angin kencang berpeluang terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Aceh Besar, antara lain Lhoknga, Montasik, Sukamakmur, Darul Imarah, Peukan Bada, Mesjid Raya, Want Jaya, Kuta Baro, Darussalam, Pulo Aceh, Kuta Malaka, Simpang Tiga, Darul Kamal, Baitussalam, Krueng Barona Jaya, hingga Blang Bintang.
Potensi hujan disertai petir dan angin kencang pada hari ini diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Aceh Besar, kata Nasrol dalam laporan resmi yang diterima, Rabu.
Selain di Aceh Besar, hujan juga diperkirakan akan turun di sejumlah kecamatan di Kota Banda Aceh, seperti Baiturrahman, Kuta Alam, Meuraxa, Syiah Kuala, Lueng Bata, Kuta Raja, Banda Raya, Jaya Baru, dan Ulee Kareng. Kondisi serupa juga diperkirakan terjadi di Kota Sabang, termasuk Kecamatan Sukajaya dan Sukakarya.
Menurut Nasrol, potensi hujan bisa meluas ke wilayah lain di Aceh, antara lain Kecamatan Lhoong, Indrapuri, Seulimeum, Lembah Seulawah, Kota Jantho, Kota Cot Glie, dan Kecamatan Leupung di Kabupaten Aceh Besar. Wilayah Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Singkil antara lain Pulau Banyak, Singkil Utara, Danau Paris, dan Pulau Banyak Barat juga berpotensi hujan.
BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh indeks Dipole Mode yang bernilai negatif sehingga memicu peningkatan aktivitas konvektif di wilayah barat Indonesia, khususnya Aceh. Selain itu, tikungan angin yang terpantau di kawasan tersebut juga memicu potensi cuaca buruk dan angin kencang. Suhu permukaan laut yang hangat juga berkontribusi terhadap peningkatan massa uap air di atmosfer.
“Gelombang Khatulistiwa Kelvin dan Rossby yang aktif di wilayah Aceh berpotensi meningkatkan aktivitas konvektif. Masyarakat di wilayah pesisir, nelayan, dan operator kapal harus selalu memperhatikan informasi cuaca dari BMKG sebelum melaut,” kata Nasrol.
BMKG mengimbau masyarakat untuk rutin memantau informasi cuaca resmi melalui saluran BMKG dan media sosial. Upaya mitigasi seperti menjaga kebersihan saluran drainase dan tidak membuang sampah sembarangan juga diharapkan dapat mengurangi risiko genangan air.
Warga yang tinggal di lereng gunung dan sepanjang aliran sungai diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir dan tanah longsor. BMKG mengingatkan, bencana hidrometeorologi bisa terjadi jika hujan deras terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan. ()
Baca juga: Jelang pergantian tahun 2026, Forkopimda Sabang mengeluarkan imbauan bersama
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






