Arab Saudi Mendeportasi 24.000 Pengemis Pakistan Setelah Peringatan ke Islamabad

Minggu, 21 Desember 2025 - 15:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Arab Saudi Mendeportasi 24.000 Pengemis Pakistan Setelah Peringatan ke Islamabad

i

Arab Saudi Mendeportasi 24.000 Pengemis Pakistan Setelah Peringatan ke Islamabad

Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah memperketat pengawasan terhadap warga Pakistan di tengah meningkatnya kekhawatiran mengenai pengemis terorganisir dan aktivitas kriminal di luar negeri, sebuah tren yang menurut pihak berwenang Pakistan merugikan kedudukan internasional negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Arab Saudi sendiri telah mendeportasi 24.000 warga Pakistan atas tuduhan mengemis tahun ini, sementara UEA telah memberlakukan pembatasan visa pada sebagian besar warga negara Pakistan, dengan alasan kekhawatiran bahwa beberapa di antaranya “terlibat dalam kegiatan kriminal” setelah tiba di negara tersebut.

Data dari Badan Investigasi Federal (FIA) Pakistan menunjukkan besarnya permasalahan yang ada. Pada tahun 2025, pihak berwenang menurunkan 66.154 penumpang di bandara dalam upaya membongkar sindikat pengemis terorganisir dan mencegah migrasi ilegal.

Baca Juga :  “Tidak Seperti Yang Lain” – Para Arkeolog Menemukan Kota Besar Zaman Perunggu Setelah 3500 Tahun

BACA | UEA Menangguhkan Visa untuk Warga Pakistan di Tengah Meningkatnya Kasus Mengemis dan Kejahatan

Direktur Jenderal FIA Riffat Mukhtar mengatakan jaringan ini menyebabkan kerusakan reputasi di Pakistan. Dia mencatat bahwa pola tersebut tidak terbatas pada wilayah Teluk. Kasus serupa, katanya, telah terdeteksi melibatkan perjalanan ke Afrika dan Eropa, serta penyalahgunaan visa turis ke tujuan seperti Kamboja dan Thailand.

Menurut Mukhtar, Arab Saudi mendeportasi 24.000 warga Pakistan tahun ini dengan tuduhan mengemis. Dubai memulangkan sekitar 6.000 orang, sementara Azerbaijan mendeportasi sekitar 2.500 pengemis Pakistan.

Masalah ini telah menarik perhatian tajam dari otoritas Saudi pada tahun lalu. Pada tahun 2024, Riyadh secara resmi mendesak Pakistan untuk mencegah pengemis memanfaatkan visa umrah untuk bepergian ke Mekah dan Madinah untuk sedekah. Kementerian Agama Arab Saudi saat itu memperingatkan bahwa kegagalan untuk mengekang praktik tersebut dapat berdampak buruk pada jamaah umrah dan haji Pakistan.

Baca Juga :  Peringatan banjir bandang dikeluarkan untuk kawasan Tukwila setelah tanggul Sungai Hijau jebol

Fenomena ini juga telah dianalisis oleh para ahli hukum di Pakistan. Menulis di Dawn tahun lalu, pengacara Rafia Zakaria menggambarkan mengemis sebagai tindakan yang sangat terstruktur dan bukan tindakan putus asa.

“Salah satu industri di Pakistan yang tampaknya sangat terorganisir dan cukup berhasil dalam memastikan bahwa rekrutan mereka memiliki banyak hal untuk dilakukan adalah industri pengemis. Ini merupakan usaha yang sangat sukses sehingga mereka kini memutuskan untuk mulai mengekspor ke, dan berekspansi ke negara-negara lain,” tulisnya.

Baca Juga :  Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dijebloskan ke penjara setelah menjalani tahanan rumah

Dia menambahkan, “Seperti yang mungkin dilihat banyak orang Pakistan selama ibadah haji, para pengemis ini mendirikan toko di luar tempat-tempat suci di Mekah dan Madinah, di mana mereka menganiaya peziarah asing demi mendapatkan uang seperti yang mereka lakukan terhadap pembeli di pasar-pasar di seluruh Pakistan.”

Pejabat pemerintah juga menyuarakan keprihatinan serupa. Pada tahun 2024, Menteri Luar Negeri Pakistan Zeeshan Khanzada mengatakan bahwa mayoritas pengemis yang ditahan di negara-negara Asia Barat adalah warga negara Pakistan, dan memperkirakan angkanya mencapai 90%.

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Putri Kim Kardashian, North, memulai debut Instagramnya setelah ayahnya, Kanye, mengkritik penggunaan media sosial oleh anak-anak
Pernyataan Kasad Maruli & Sekretaris Kabinet Teddy Ancam Kebebasan Pers
Terduga pengedar narkoba dibebaskan, massa mengamuk dan membakar kantor polisi di Madinah
Mengapa generasi muda takut menikah? Krisis Ekonomi Menjadi Penyebab Utama
Rekan main yang benci bekerja dengan Charlie Sheen yang “mengerikan”.
Kelambanan dan Kelalaian Operator Telekomunikasi di Aceh Disorot
Chris Finch dari Timberwolves dikeluarkan setelah mengumpat pada ofisial kurang dari 6 menit setelah kemenangan atas Thunder
‘Pertunjukan badut:’ Anthony Joshua vs. Jake Paul — dunia olahraga meletus setelah pertarungan yang aneh dan brutal

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 17:08 WIB

Putri Kim Kardashian, North, memulai debut Instagramnya setelah ayahnya, Kanye, mengkritik penggunaan media sosial oleh anak-anak

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:47 WIB

Pernyataan Kasad Maruli & Sekretaris Kabinet Teddy Ancam Kebebasan Pers

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:26 WIB

Terduga pengedar narkoba dibebaskan, massa mengamuk dan membakar kantor polisi di Madinah

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:05 WIB

Mengapa generasi muda takut menikah? Krisis Ekonomi Menjadi Penyebab Utama

Minggu, 21 Desember 2025 - 15:44 WIB

Rekan main yang benci bekerja dengan Charlie Sheen yang “mengerikan”.

Berita Terbaru