ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
– Birokrat senior, Muhammad Said Didu, mengingatkan Presiden Prabowo Subianto tentang adanya kudeta diam-diam.
Peringatan tersebut disampaikan Said Didu dalam cuitan di akun X (Twitter), dalam beberapa hari terakhir, Jumat (12/12/2025), Sabtu (13/12/2025) dan Minggu (14/12/2025).
Dalam ketiga postingan tersebut, Said Didu membahas peran Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang dinilai ‘banyak bertingkah’.
Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menilai Kapolri selalu membuat peraturan sendiri meski aturan aslinya telah dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK), yakni tentang aturan yang melarang polisi aktif menduduki jabatan di luar institusi Polri.
Namun Kapolri justru mengambil keputusan sendiri dengan menetapkan 17 institusi bisa diisi oleh kepolisian.
Said Didu menilai tindakan Kapolri sama saja dengan bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi.
Tak hanya itu, ia juga menyoroti langkah nekat Kapolri yang membuat Tim Reformasi Polri berjalan lebih dulu dari perintah Presiden.
Padahal, seharusnya Kapolri menunggu arahan dari Prabowo ketimbang mengambil keputusan sendiri terkait pembentukan Tim Reformasi Polri.
Said Didu juga mengingatkan Prabowo untuk mewaspadai kudeta diam-diam.
“Yang terhormat Bapak Presiden @prabowo, mohon ditanyakan, apakah bapak secara de jure dan de facto masih menguasai kekuasaan di Indonesia dan apakah Indonesia masih negara hukum? Atau sedang terjadi ‘kudeta diam-diam’?”
Faktanya: 1) ketika Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk melarang polisi aktif menduduki jabatan di luar institusi Polri – Kapolri mengambil keputusan yang bertentangan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi dengan menetapkan 17 lembaga dapat diisi oleh Polri. 2) ketika Anda mengumumkan akan membentuk Tim Reformasi Polri – Kapolri juga “menolak” dengan terlebih dahulu membentuk Tim Reformasi internal Polri,” kata Said Didu, Jumat (12/12/2025).
Pihaknya pun menyindir apakah Kapolri juga akan mengangkat dirinya menjadi Presiden, berkaca dari tindakannya yang terkesan bebas membuat aturan sendiri.
“Dia mahakuasa. Konstitusi (MK) melarang memegang jabatan sipil – (tapi) dia mengambil keputusan untuk mengizinkannya.”
“Presiden ingin membentuk Tim Reformasi – dia sendiri yang membentuk Tim Reformasi. Sepertinya dia akan segera mengeluarkan keputusan yang mengangkat dirinya sendiri sebagai Presiden,” tulis Said Didu lagi, Sabtu (13/12/2025).
Said Didu kembali menegaskan kecurigaannya terhadap adanya kudeta diam-diam di pemerintahan Prabowo.
“Sepertinya ‘kudeta diam-diam’ terhadap SOP sedang berlangsung,” Kata Didu.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






