Kementerian Luar Negeri Berhasil Memulangkan 54 WNI yang Tertangkap di Markas Penipuan Myanmar

Jakarta –

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (Dit. PWNI) Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok kembali berhasil memulangkan 54 warga negara Indonesia (WNI) dari perbatasan Myanmar-Thailand. Puluhan WNI menjadi korban penipuan di Myanmar.

WNI tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (13/12/2025), sekitar pukul 05.30 WIB. Sesampainya di sana, mereka langsung diserahkan ke instansi terkait untuk mendapatkan perawatan dan pertolongan lebih lanjut sesuai prosedur yang berlaku.

Pemulangan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemerintah Indonesia dalam menangani WNI yang terkena dampak operasi penindakan yang dilakukan Pemerintah Myanmar terhadap pusat-pusat penipuan online dan aktivitas perjudian online di wilayah Myawaddy. Dalam operasi tersebut, sebanyak 349 (tiga ratus empat puluh sembilan) warga negara Indonesia ditangkap.

Hingga 9 Desember 2025, sebanyak 302 (tiga ratus dua) WNI masih dalam proses pemulangan secara bertahap. Repatriasi saat ini diprioritaskan bagi WNI yang telah menyatakan kesiapan membayar tiket pulang secara mandiri.

Sebelumnya, pada repatriasi gelombang pertama, sebanyak 56 (lima puluh enam) WNI/PMIB telah dipulangkan dari Myawaddy pada 8 Desember 2025 melalui Jembatan Persahabatan Myanmar-Thailand No. 2. Mereka diterima KBRI Bangkok di Mae Sot, Thailand, sebelum melanjutkan penerbangan ke Jakarta melalui Bangkok pada 9 Desember 2025.

Kementerian Luar Negeri menghimbau kepada seluruh calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) untuk selalu mengikuti prosedur resmi dan ketentuan yang berlaku, baik di Indonesia maupun di negara tujuan. Kepatuhan terhadap prosedur resmi sangat penting untuk menghindari risiko penipuan, eksploitasi, bahkan masalah hukum yang dapat merugikan diri sendiri dan keluarga di Indonesia.

Kementerian Luar Negeri RI akan terus memantau perkembangan situasi dan memastikan pemulangan seluruh WNI dapat berlangsung dengan aman, cepat, dan terkoordinasi.

(maa/dhn)