BANDASAPULUAH.COM – Pembangunan infrastruktur yang sempat terhenti akibat banjir bandang dan tanah longsor di Aceh terus berjalan berkat upaya yang dilakukan Kodam Iskandar Muda.
Salah satu fokus utamanya adalah pembangunan Jembatan Bailey yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan wilayah terdampak banjir di sejumlah kabupaten di Aceh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pembangunan ini bertujuan untuk memulihkan konektivitas antar daerah dan mempercepat penyaluran bantuan yang akan dimulai pada awal Desember 2025.
Jembatan Bailey yang sedang dibangun di beberapa titik di Aceh menjadi solusi sementara jalur transportasi yang hancur akibat banjir. Kodam Iskandar Muda bersama TNI Angkatan Darat telah mengerahkan berbagai personel dan sumber daya untuk menjamin kelancaran pekerjaan ini.
Salah satu lokasi yang mengalami kemajuan signifikan adalah pembangunan Jembatan Teupin Mane di Kabupaten Bireuen yang memiliki panjang sungai 25 meter dan tonase 40 ton. Progres konstruksinya sudah mencapai 75 persen dan dijadwalkan selesai pada 11 Desember 2025.
Kegiatan yang dilakukan antara lain perkuatan bagian penyangga jembatan, pengecekan counter load belakang sebelum mendorong, dan mendorong jembatan.
Selain itu, pembangunan Jembatan Teupin Reudep yang menghubungkan jalur alternatif Bireuen ke Lhokseumawe dan Bener Meriah juga terus dilakukan.
Dengan panjang sungai 36 meter dan tonase 20 ton, jembatan ini diperkirakan selesai pada 13 Desember 2025. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemasangan panel, pemasangan cross girder, perkuatan panel, pemasangan cross support, dan mendorong jembatan.
Di Kabupaten Bireuen, pengerjaan juga terus dilakukan pada Jembatan Kutablang yang memiliki panjang sungai hingga 80 meter. Meski progresnya masih 9,78 persen, jembatan ini diperkirakan selesai pada 18 Desember 2025. Jembatan ini akan menghubungkan Bireuen dan Lhokseumawe, dua wilayah yang terkena dampak cukup parah akibat bencana tersebut. Saat ini kegiatan yang dilakukan adalah pemasangan panel dan pemuatan material sisa Bailey Zidam.
Selain dibangunnya jembatan di Kabupaten Bireuen, Kodam Iskandar Muda juga menargetkan pembangunan jembatan di Kabupaten Aceh Tengah. Salah satunya adalah Jembatan Jeurata yang akan menghubungkan Kabupaten Pidie dan Aceh Tengah, dengan panjang 40 meter dan tonase 40 ton.
Proyek ini dijadwalkan selesai pada Desember 2025, meski saat ini masih dalam tahap penyiapan lokasi dan penyiapan alat dan perlengkapan konstruksi.
Sementara beberapa jembatan lain yang juga dibangun di Kabupaten Bireuen, seperti Jembatan Ulee Jalan, Jembatan Matang Bagka, dan Jembatan Alue Limeng masih menunggu kedatangan material. Jembatan yang masing-masing panjangnya bervariasi antara 15 meter hingga 21 meter ini diharapkan selesai pada Desember 2025, tergantung datangnya material dari luar daerah.
Di Kabupaten Bener Meriah juga sedang berjalan proyek pembangunan jembatan. Pembangunan Jembatan Alue Kulus dan Enang-Enang yang masing-masing memiliki panjang 20 meter dan 30 meter, rencananya akan dimulai setelah rampungnya jembatan-jembatan sebelumnya, seperti Jembatan Teupin Mane dan Jembatan Teupin Reudep. Begitu pula dengan Jembatan Wehni Rongka dan Timang Gajah yang akan mulai dibangun setelah jembatan lainnya selesai dibangun.
Sedangkan Jembatan Box Culvert Lampahan yang juga berada di Kabupaten Bener Meriah menunggu penyelesaian Jembatan Timang Gajah terlebih dahulu. Proyek-proyek tersebut diharapkan selesai pada akhir Desember 2025. Dalam beberapa kasus, seperti Jembatan Titi Merah di Aceh Tengah, pembangunannya baru bisa dimulai setelah Jembatan Jeurata selesai dibangun.
Untuk beberapa lokasi lain seperti Jembatan Weh Pase dan Beutong Ateuh di Kabupaten Bener Meriah, pembangunan jembatan Bailey baru akan dilakukan setelah perbaikan jalan menuju lokasi tersebut selesai. Pembangunan jembatan tersebut memerlukan perhatian khusus karena kondisi jalan menuju lokasi masih dalam perbaikan.
Meski terdapat beberapa tantangan dalam penyediaan material dan kondisi jalan yang belum sepenuhnya memungkinkan akses kendaraan besar, namun upaya untuk mempercepat proses konstruksi terus dilakukan.
Tim yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini bekerja dengan penuh semangat, berusaha mengatasi kendala yang ada dan memastikan proyek ini selesai tepat waktu.
Salah satu tantangan besarnya adalah mendatangkan material jembatan yang sebagian besar harus disuplai dari luar daerah, seperti halnya Jembatan Beutong Ateuh yang masih menunggu pengiriman material dari Riau.
Dalam beberapa minggu ke depan diharapkan seluruh pembangunan jembatan Bailey yang direncanakan di wilayah Aceh dapat selesai, sehingga dapat membuka kembali akses transportasi yang sangat dibutuhkan masyarakat terdampak bencana.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya pemulihan pascabencana yang lebih luas, dengan harapan dapat mengembalikan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak banjir kembali normal.
Kodam Iskandar Muda berkomitmen untuk terus bekerja keras demi kelancaran pembangunan tersebut, agar masyarakat Aceh khususnya yang terdampak bencana dapat merasakan manfaat langsung dari keberadaan jembatan yang menghubungkan wilayahnya dengan wilayah lainnya. Pembangunan ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan sosial di wilayah yang terisolasi akibat bencana banjir. ()
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Al Roker membagikan empat tips diet dan olahraga terbaiknya dalam edisi People’s Spring Health.




Al Roker membagikan empat tips diet dan olahraga terbaiknya dalam edisi People’s Spring Health.