BANDASAPULUAH.COM – Polda Metro Jaya memastikan informasi yang dikeluarkan polisi terkait dugaan pelaku kasus penipuan wedding organizer (WO) yang viral di media sosial tidak benar.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada wartawan, Senin (8/12/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Kami luruskan, tidak benar terduga pelaku dibebaskan Polda Metro Jaya,” kata Budi.
Dia menjelaskan, penyidik Polres Metro Jakarta Utara telah menangkap satu orang terduga pelaku berinisial APD, serta empat orang lainnya yang diduga terlibat.
Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan ini menambahkan, saat ini proses penyidikan masih berjalan maraton.
“Ini masih pendalaman proses penyidikan dan kemungkinan akan ditingkatkan statusnya menjadi tersangka dan akan dilakukan upaya penahanan. Rekan-rekan semua akan kita update,” kata Budi.
Dugaan Penipuan yang Dilakukan WO di Beberapa Lokasi
Budi mengungkapkan, polisi juga menerima laporan terkait kasus serupa dari beberapa korban di wilayah berbeda.
Laporan tersebut salah satunya disampaikan ke Polda Metro Jaya pada 7 Desember sekitar pukul 17.00 WIB.
“Kita harus lihat lokusnya, tempat kejadiannya. Kalau di Jakarta Utara kemungkinan besar akan kita ambil alih. Tapi kalau di wilayah lain, Direktorat Reserse Kriminal Umum bisa menanganinya,” jelasnya.
Menurut Budi, korbannya adalah calon pengantin yang menyewa jasa WO, namun jasa yang dijanjikan tidak sesuai.
Fasilitas seperti tenda, catering dan berbagai booth tidak disediakan sesuai kesepakatan.
“Pernikahannya dilangsungkan tanggal 6 Desember. Yang disepakati tidak sama, tidak tepat waktu, dan tidak ada konfirmasi. Ini yang diberitakan kemarin,” ujarnya.
Kerugian korban bervariasi, mulai dari Rp40 juta, Rp60 juta, hingga Rp80 juta.
Polisi masih mendalami total nilai kerugian dari setiap laporan.
Bervariasi, (kerugian) berkisar Rp 40, 60, 80 (juta), ini bervariasi. Makanya kami masih menunggu dari penyidik Polres Metro Jakarta Utara, termasuk Polda Metro Jaya, laporan polisi ini baru diterima kemarin sore, ”ujarnya.
Sebelumnya, kasus ini sempat membuat heboh media sosial setelah beberapa calon pengantin lain yang menggunakan jasa WO Ayu Puspita di tanggal yang sama melaporkan ketidakprofesionalan WO tersebut.
Video penangkapan Ayu Puspita ramai diperbincangkan di Instagram @jabodetabek24 yang memperlihatkan beberapa korban mengerumuni Ayu di kantor polisi.
Ayu Puspita menjelaskan, ia menggunakan peralatan dekorasi sendiri dan hanya membayar pekerja, tanpa melibatkan vendor katering.
Sementara itu, salah satu korban bernama Samuel mengaku telah membayar WO sebesar Rp. 82 juta untuk pesta di Gedung Pelindo, namun acara berantakan dan para tamu pulang lebih awal.
Samuel pun mengungkapkan, dirinya sudah memesan vila dan tiket pesawat untuk bulan madu, namun kini harus fokus menangani kasus penipuan tersebut ke pihak kepolisian.
“Sekarang sudah dibawa ke Polres Jakarta Utara,” kata Samuel.
Samuel tertipu saat menggelar resepsi pernikahan di Gedung Pelindo, Jakarta Utara, Sabtu (6/12/2025).
“Saya korban yang menikah kemarin 6 Desember 2025,” kata Samuel.
Saat kejadian itu terjadi, kata dia, para tamu yang datang ke resepsi pernikahan langsung kembali dan meninggalkan lokasi.
Padahal, lanjut Samuel, ia sudah melunasi WO Ayu Puspita.
“Saya lunasi sekitar Rp 82 juta plus-plus,” ujarnya.
Kisah ini menjadi peringatan bagi calon pengantin untuk selalu berhati-hati dalam memilih wedding organizer, serta memastikan kontrak dan layanannya benar-benar jelas sebelum membayar.
Samuel pertama kali mengetahui tentang WO Ayu Puspita saat berada di sebuah festival atau pameran pernikahan yang diadakan di Jakarta. “Saya mengetahuinya dari pameran,” ujarnya
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






