Ratusan orang berkumpul di Odenplan Square di Stockholm pada hari Sabtu, 6 Desember, untuk memprotes serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, menanggapi seruan dari beberapa kelompok masyarakat sipil, Anadolu melaporkan.
Para pengunjuk rasa menuduh Israel melanggar gencatan senjata 10 Oktober dengan melakukan lebih banyak serangan udara dan membatasi bantuan kemanusiaan ke daerah kantong tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sambil membawa poster bertuliskan “Membom warga sipil bukanlah pembelaan diri,” “Katakan tidak pada genosida,” “Pertahankan Palestina,” “Akhiri pembatasan pangan” dan “Israel harus menghormati perjanjian perdamaian,” para pengunjuk rasa mendesak pemerintah Swedia untuk menerapkan embargo militer penuh terhadap Israel.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Massa kemudian berbaris menuju Parlemen Swedia.
BACA: Serangan drone Israel membunuh 2 warga Palestina di Gaza meski ada gencatan senjata
Sebelumnya pada hari Sabtu, militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran dan melakukan penghancuran di beberapa wilayah yang dikuasainya di Jalur Gaza, menandai pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata yang memasuki tahap pertama pada 10 Oktober.
Tentara Israel terus menguasai koridor selatan dan timur Jalur Gaza, serta sebagian besar wilayah utara, yang mencakup lebih dari 50% wilayah kantong tersebut.
Israel terus melanggar gencatan senjata yang ditandatangani dengan Hamas, setelah melakukan ratusan pelanggaran dan membunuh 366 warga Palestina pada hari Kamis, menurut sumber resmi Gaza.
Israel telah membunuh lebih dari 70.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai hampir 171.000 lainnya dalam serangan di Gaza sejak Oktober 2023.
BACA: Aktivis Swedia Greta Thunberg akan berlayar ke Gaza dengan kapal Freedom Flotilla
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






