Diterbitkan pada 12/3/2025
|
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pembaruan terakhir: 03:26 (waktu Mekkah)
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi melaporkan bahwa lebih dari 16 juta pengungsi di Suriah sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Komisi di situs resminya menyatakan: “Meskipun lebih dari satu juta pengungsi dari negara-negara seperti Turki, Lebanon dan Yordania telah kembali secara sukarela, dan hampir dua juta pengungsi internal kembali ke daerah asal mereka setelah jatuhnya rezim Presiden terguling Bashar al-Assad, negara ini masih menyaksikan salah satu krisis kemanusiaan yang paling kompleks dan mendesak di dunia.”
Baca juga
daftar 2 itemakhir daftar
Laporan tersebut menambahkan bahwa lebih dari 70% pengungsi Suriah hidup dalam kemiskinan, di kamp-kamp pengungsi, dengan akses terbatas terhadap layanan dasar, pendidikan, atau peluang kerja, dan kecilnya peluang untuk kembali ke rumah.
Laporan PBB menjelaskan bahwa situasi di Suriah sangat rapuh. Rumah, sistem air, sekolah dan fasilitas kesehatan rusak atau terbebani secara berlebihan, dan banyak pengungsi yang kembali tiba di rumah yang tidak dapat dihuni atau lingkungan yang tidak memiliki layanan dasar. Risiko keamanan juga masih ada, termasuk kontaminasi ranjau darat dan ketidakstabilan di beberapa wilayah di negara ini.
Ia melanjutkan, “Jutaan pengungsi kehilangan sumber penghidupan dan semakin tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, termasuk akses terhadap air bersih, listrik, makanan, obat-obatan, dan membayar sewa. Situasi perekonomian juga membuat mereka menghadapi berbagai risiko perlindungan, seperti pekerja anak, kekerasan berbasis gender, pernikahan dini, dan bentuk eksploitasi lainnya.”
Laporan tersebut juga menekankan bahwa situasi pengungsi Suriah di negara tetangga juga sulit. Ketidakpastian ekonomi di negara-negara seperti Lebanon telah mendorong warga Suriah ke dalam kemiskinan, dengan lebih dari 90% pengungsi Suriah bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Di Yordania, lebih dari 93% keluarga Suriah melaporkan bahwa mereka berhutang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Di Türkiye, 90% pengungsi Suriah tidak dapat sepenuhnya menanggung pengeluaran bulanan atau kebutuhan dasar mereka.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa anak-anaklah yang paling terkena dampak krisis ini, karena sekitar setengah dari seluruh pengungsi Suriah berusia di bawah delapan belas tahun, dan banyak dari mereka tumbuh dalam kondisi konflik dan pengungsian.
Dia menambahkan bahwa akses anak-anak pengungsi terhadap pendidikan tidak teratur, baik di dalam maupun di luar Suriah, sehingga membahayakan seluruh generasi. Risiko pekerja anak, pernikahan dini dan perlindungan lainnya juga meningkat karena semakin sulitnya keluarga untuk bertahan hidup.
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






