Israel membebaskan lima tahanan Palestina dari Jalur Gaza setelah ditahan selama berbulan-bulan, kata Kantor Informasi Tahanan yang dikelola Hamas pada hari Selasa. Anadolu melaporkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kantor tersebut mengatakan bahwa para tahanan yang dibebaskan dipindahkan oleh tim Palang Merah ke Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Gaza tengah untuk pemeriksaan medis.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Tahanan Palestina yang sebelumnya dibebaskan oleh Israel melaporkan adanya pelanggaran, penyiksaan, dan malnutrisi di dalam fasilitas penahanan Israel.
Pada bulan Oktober, Israel membebaskan hampir 2.000 tahanan, termasuk 1.700 dari Gaza, berdasarkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas. Sebagian besar dari mereka yang dibebaskan pada saat itu tiba dalam kondisi kesehatan yang buruk, dan beberapa menceritakan pengalaman penyiksaan, kelaparan, dan penghinaan di penjara-penjara Israel.
Lebih dari 10.000 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, masih dipenjara di Israel, di mana mereka menderita pengabaian medis dan kondisi yang menyebabkan kematian banyak tahanan, menurut organisasi hak asasi manusia Palestina dan Israel.
Tahap pertama perjanjian gencatan senjata mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga mencakup pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.
Israel telah membunuh lebih dari 70.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 170.000 lainnya dalam dua tahun serangan di Gaza sejak Oktober 2023.
BACA: Mediator berupaya mencapai perjanjian gencatan senjata Gaza tahap kedua: Qatar
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






