BANDASAPULUAH.COM -Bencana alam banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatera tidak lepas dari maraknya fenomena pembalakan liar dan penebangan hutan secara sembarangan.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gelora Mahfuz Sidik dalam keterangan resminya yang diterima redaksi beberapa waktu lalu, Sabtu 29 November 2025.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Alam kini mulai menunjukkan akibat dari perilaku kita. Bencana ini merupakan akibat dari ‘Climate Change’, perubahan iklim yang dipicu oleh sikap negatif dan tindakan destruktif yang kita lakukan, seperti pembalakan liar dan penebangan hutan secara sewenang-wenang,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Mahfuz, Partai Gelora akan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghentikan pembalakan liar dan penebangan hutan secara sewenang-wenang.
“Illegal logging harus segera dihentikan dan Partai Gelora akan menjadi juru bicara pelestarian lingkungan hidup kita,” tegasnya.
Sebuah video amatir yang memperlihatkan banjir besar di Tapanuli Selatan (Tapsel) dan Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut), viral di media sosial. Batang kayu tersebut terlihat terbawa arus deras.
Namun Kementerian Kehutanan (Kemenhut) menepis kabar yang menyebutkan kayu tersebut merupakan hasil pembalakan liar.
“Kayu yang terbawa banjir sebagian besar merupakan kayu tua, busuk, atau kayu tumbang alami. Ini hasil analisis kami dan laporan Wakil Menteri,” kata Direktur Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Kehutanan Dwi Januanto Nugroho pada Jumat, 28 November 2025.
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.



Gambar Getty" width="225" height="129" />


Gambar Getty" width="129" height="85" />