BANDASAPULUAH.COM -Sumatera dilanda bencana besar. Banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi; Sumatera Utara, Aceh dan Sumatera Barat yang mengakibatkan terputusnya jalur darat utama dan menimbulkan ratusan korban jiwa.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melaporkan, jumlah korban jiwa hingga Jumat malam 28 November 2025 sangat mengkhawatirkan:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Sumut paling banyak mengalami korban jiwa yakni 116 orang dan 42 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Korban tersebar di beberapa wilayah, antara lain di Tapanuli Utara 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padang Sidempuan 1 orang, dan Pakpak Barat 2 orang.
“Sampai saat ini tercatat korban jiwa sebanyak 116 orang dan masih dalam pencarian sebanyak 42 orang. Tentu data ini akan terus dikembangkan, masih ada titik-titik yang belum tercapai. Indikasinya di lokasi longsor juga mungkin ada korban jiwa,” kata Suharyanto dalam keterangan yang dirilis BNPB, dikutip redaksi di Jakarta, Sabtu 29 November 2025.
Di Aceh, korban tersebar di 20 kabupaten/kota sehingga memaksa 4.846 KK mengungsi. Sementara di Sumbar, 23 orang meninggal dunia dan 3.900 KK mengungsi, lima jembatan hancur, dan jalur nasional Bukittinggi-Padang terputus akibat longsor.
Data ini akan terus berkembang. Masih ada titik yang belum ditembus, artinya mungkin juga ada korban jiwa, kata Suharyanto.
Di Sumbar, BNPB mencatat jumlah korban tewas sebanyak 23 orang, sedangkan 12 orang hilang dan 4 lainnya luka-luka. Korban ini tersebar di beberapa daerah seperti Padang Panjang, Tanah Datar, Agam, Kota Padang dan Pasaman Barat.
Beberapa wilayah melaporkan titik pengungsian, antara lain 50 titik di Pesisir Selatan, 3 titik di Kota Padang, dan beberapa titik lainnya di Kabupaten Solok, Pasaman, dan Tanah Datar. Total pengungsi sebanyak 3.900 KK.
BMKG menyebutkan, bencana ini dipicu oleh fenomena yang tidak biasa: Siklon Tropis Senyar. Siklon ini menyebabkan curah hujan ekstrem disertai angin kencang di tiga wilayah sehingga memicu banjir bandang, tanah longsor, bahkan gelombang tinggi di Selat Malaka.
Fenomena Siklon Tropis Senyar relatif jarang terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika melintasi daratan, kata Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani.
Pemerintah terus bekerja keras menyalurkan bantuan darurat dan memanfaatkan teknologi seperti Starlink untuk mengatasi keterpurukan jaringan telekomunikasi di lokasi bencana.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.


Drummer Billy Brimblecom Jr., yang kehilangan satu kakinya setelah operasi sarkoma dan kemoterapi.




Drummer Billy Brimblecom Jr., yang kehilangan satu kakinya setelah operasi sarkoma dan kemoterapi.