BANDASAPULUAH.COM – Fakta mencengangkan diungkap Bupati Agam Benni Warlis terkait kondisi terkini banjir bandang dan tanah longsor di wilayahnya. Ia mengungkapkan keprihatinannya terkait banyaknya korban yang belum ditemukan, khususnya di kawasan Salareh Aia, Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar).
“Sekitar 60 orang berhasil dievakuasi. Belum termasuk yang hanyut di sungai. Diperkirakan masih ada sekitar 300 orang korban yang tertimbun,” kata Benni, Jumat (28/11/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Tim gabungan bersama masyarakat terus menggencarkan pencarian korban yang belum ditemukan, terutama di titik-titik yang diduga terkubur berat, seperti Salareh Aia. Material lumpur dan bebatuan besar masih menghalangi jalan sehingga memaksa petugas harus bekerja dengan alat berat dan dukungan udara.
Dua jenazah lagi berhasil dievakuasi melalui helikopter dan dibawa ke RS Bhayangkara Kota Padang untuk proses identifikasi. Pemerintah daerah memastikan distribusi logistik tidak akan terhenti hingga seluruh wilayah terdampak dapat dijangkau kembali dan seluruh korban telah ditemukan.
Kapolres Agam AKBP Muari mengatakan, lapangan pencarian semakin sulit karena wilayah terdampak sangat luas.
“Medan saat ini masih becek dan luas wilayahnya sangat luas. Pencarian kemungkinan besar akan terus dilakukan hingga tidak ada lagi laporan orang hilang,” ujarnya.
Ia menegaskan, pasokan bahan bakar untuk genset dan operasional lapangan menjadi kebutuhan paling mendesak untuk mempercepat pencarian.
Kerusakan parah terlihat di berbagai titik pascabanjir bandang dan tanah longsor melanda kawasan Agam. Puluhan rumah hancur dan desa-desa porak poranda serta tertutup lumpur dan batu. Tim penyelamat belum bisa menembus sejumlah lokasi karena ketebalan material longsor mencapai beberapa meter.
Data terakhir, jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Sumbar mencapai 74 orang. Korban tersebar di Kecamatan Malalak, Palupuh, Tanjung Raya, Matur, dan Palembayan yang merupakan wilayah terparah.
Selain itu, Pemprov Sumbar juga memberikan tambahan alat berat dan dukungan dapur umum untuk mempercepat tanggap bencana.
Karena akses darat tidak bisa dilalui, bantuan kepada korban banjir bergantung sepenuhnya pada jalur udara. Logistik yang dibawa antara lain beras, makanan siap saji, air mineral, mie instan, pakaian, selimut, handuk, sabun, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya. Tim teknis juga dikerahkan untuk memulihkan jaringan komunikasi.
Starlink dipasang di beberapa titik terdampak sebagai solusi sementara untuk membuka kembali jaringan internet yang sebelumnya terputus total. Kehadiran jaringan ini membuat koordinasi antar pos menjadi lebih efektif di tengah situasi darurat.
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy bersama Kapolda Sumbar Irjen Gatot Tri Suryanta turun langsung menggunakan helikopter pada Jumat (28/11/2025). Mereka membawa obat-obatan, kebutuhan pokok, dan peralatan darurat ke titik-titik terdampak yang tidak dapat dijangkau melalui jalur darat.
Helikopter mendarat di Lapangan Sepakbola Salareh Aia sebelum tim melanjutkan perjalanan menuju posko bantuan Jorong Kayu Pasak dan Kecamatan Malalak. Hingga saat ini, sejumlah wilayah masih belum tersentuh tim evakuasi akibat material longsor yang memenuhi jalan
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






