Said Didu Sebut Operasi Menhan Sjafrie di IMIP Morowali Bongkar ‘Dosa’ Jokowi

Jumat, 28 November 2025 - 02:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KOTA ACE – Temuan Menteri Pertahanan RI, Sjafrie Sjamsoeddin terkait adanya ‘negara di dalam negara’ di kompleks industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, mendapat sorotan banyak pihak. Terutama mengenai keberadaan bandara di kawasan itu yang bebas beroperasi.

Tidak ada kehadiran aparatur negara sama sekali, baik Bea Cukai maupun Imigrasi di bandara yang diresmikan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) pada 2018 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Aktivis sekaligus mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu angkat bicara.

Melalui status Twitternya @msaid_didu pada Kamis (27/11/2025), Said Didu menyebut langkah yang dilakukan Sjafrie Sjamsoeddin merupakan upaya penyelamatan perampokan sumber daya alam.

‘Operasi militer’ itu disebutnya harus dilakukan di sejumlah daerah lain, seperti Teluk Wade, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan lain-lain.

Baca Juga :  Apakah Jokowi akan istirahat total selama 2 tahun karena alergi?

“Operasi Militer penyelamatan sumber daya alam yang dilakukan di Bangka dan Morowali diperkirakan dapat menyelamatkan ratusan triliun perampokan sumber daya alam dan perlu dilanjutkan ke daerah lain seperti Teluk Wade, Maluku Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dll,” tulis Said Didu pada Kamis (27/11/2025).

Said Didu juga mengatakan, ‘Operasi Militer’ yang dilakukan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkap berbagai kerugian yang dilakukan Jokowi.

Ia semakin yakin dengan pernyataan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo beberapa waktu lalu.

Negara ini dikatakan membutuhkan waktu hingga satu abad untuk memperbaiki kerusakan alam akibat pertambangan.

“Setiap hari kerusakan yang dilakukan oleh mantan Presiden Jokowi semakin terbuka,” tulis Said Didu.

Atas dasar itu, semakin pasti apa yang disampaikan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo bahwa dibutuhkan waktu 100 tahun untuk memperbaiki kerusakan tersebut, dia menekankan.

Baca Juga :  Denny Indrayana Sentel UGM Tak Bisa Tunjukkan Copy Ijazah Jokowi di Sidang KIP

Pernyataan Said Didu disambut baik banyak pihak.

Beragam pendapat memenuhi kolom komentar postingan tersebut.

@jansuspendbgst: Masih tidak adil. Wah, atas dasar politik kekuasaan, kita terus mengincar dosa-dosa Jokowi, tapi rakyatnya sendiri yang bajingan malah diabaikan begitu saja. Contoh plg baru: Gubernur Sultra yang rakyatnya membuka 3 hektar hutan babat untuk rumah pribadi, dibiarkan saja. Gubernur Pati dan orang-orang Gerindra diabaikan begitu saja.

@Jelajah513: Hentikan kerusakan dengan mengosongkan “isi tas” Mulyono dan keluarganya. Selama mereka kuat dengan dana… mereka akan terus berkembang biak sebagai alat untuk merusak sistem negara.

@soepardji36057: Setiap kejadian pasti mempunyai penyebab awalnya… banyak orang lebih memilih memperbaiki keadaan setelah kejadian, dibandingkan menyusun rencana kerja yang kompeten

@Boediantar4: Semoga akal sehat negeri ini tidak membiarkan fufufafa yang di bawah standar terus berlanjut/memperparah kerusakan yang dilakukan oleh ayah mereka.

Baca Juga :  Sosok Ahmad Ali yang Bilang Soal Ijazah Jokowi Direkayasa Demi Jabatan Cawapres Prabowo, Sindir PD?

@Kinkin18051341: Bodoamat, yang penting misi berhasil membuat tikus-tikus China bebas mencuri wilayah Indonesia dan tambang emas dll. Puluhan ribu triliun rupiah per tahun selama sepuluh tahun terakhir, terus tanpa pajak, mendapat fee, didukung Presiden RI

@Pencipta Saya: Kemerdekaan Indonesia hanya diperuntukkan bagi kelompok elit yang tiba-tiba senang dengan sifat borjuis… Indonesia harus dibenahi kembali jika ingin merdeka 100 persen.

@Andy34995091042: Yang miris, Presiden TNI & Polri tetap melindunginya meski kerugiannya sudah melebihi kerugian para firaun.

@bang_habul: Perbuatan 1 orang tapi bikin ribet se-Indonesia. Tiba-tiba Anda akan dijajah kembali oleh negara lain

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

AI LISA UGM Tak Bisa Digunakan Setelah Sebut Jokowi Bukan Alumni, Salah?
Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang
Hamas mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin geng yang didukung Israel di Gaza – BANDASAPULUAH.COM
Konon saat terjadi bencana yang ada hanya kegaduhan di media sosial
Buser Naga memburu pelaku penganiayaan terhadap ibu kandung di Pangkalpinang
Ilmuwan Memperingatkan: 76% Orang Tidak Mendapatkan Cukup Nutrisi Penting Ini
Mahfud MD menilai PBNU kini sudah berubah seperti ‘PT. TIDAK’
Para Ilmuwan Telah Menemukan Organisme yang Melanggar Aturan Emas Biologi

Berita Terkait

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:59 WIB

AI LISA UGM Tak Bisa Digunakan Setelah Sebut Jokowi Bukan Alumni, Salah?

Jumat, 5 Desember 2025 - 19:17 WIB

Polisi Belum Tahan WN China yang Pukul Pelajar Perempuan hingga Meninggal di Semarang

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:56 WIB

Hamas mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pemimpin geng yang didukung Israel di Gaza – BANDASAPULUAH.COM

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:35 WIB

Konon saat terjadi bencana yang ada hanya kegaduhan di media sosial

Jumat, 5 Desember 2025 - 18:15 WIB

Buser Naga memburu pelaku penganiayaan terhadap ibu kandung di Pangkalpinang

Berita Terbaru