ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
BANDASAPULUAH.COM – Israel telah menyetujui rencana untuk menerima sekitar 5.800 anggota komunitas Yahudi Bnei Menashe di India pada tahun 2030, berdasarkan keputusan pemerintah yang diumumkan pada Minggu (22/11) lalu.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Kelompok etnis asal negara bagian Mizoram dan Manipur di India ini diperkirakan akan pindah secara bertahap ke wilayah Galilea di utara Israel. Wilayah ini sering terkena dampak konflik dengan kelompok militan Hizbullah Lebanon, yang telah memaksa puluhan ribu penduduk meninggalkan wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyebut keputusan itu “penting dan Zionis,” yang menurutnya akan memperkuat Israel di utara.
Apa rencana komunitas Bnei Menashe?
Kelompok pertama sebanyak 1.200 orang dijadwalkan tiba tahun depan. Kementerian yang menangani penyerapan diaspora ke luar negeri akan memberikan bantuan keuangan awal, pengajaran bahasa Ibrani, bimbingan ketenagakerjaan, perumahan sementara, serta program sosial untuk memudahkan penyesuaian kedatangan.
Pemerintah diperkirakan akan mengalokasikan sekitar $27,4 juta untuk gelombang awal ini saja. Para pendatang baru ini mengikuti sekitar 4.000 Bnei Menashe yang bermigrasi ke Israel selama dua dekade terakhir.
Rencana ini disusun melalui koordinasi dengan pemerintah India.
Pertimbangan demografis tetap menjadi inti kebijakan negara Israel, terutama mengenai konflik yang lebih luas dengan Palestina. Saat ini, populasi Israel berjumlah sekitar 10,1 juta jiwa, dengan sekitar 73% adalah orang Yahudi, dibandingkan dengan 5,5 juta jiwa di wilayah Palestina.
Siapakah Bnei Menashe dari India?
Bnei Menashe mengidentifikasi diri mereka sebagai keturunan suku Manasye dalam Alkitab, yang dikenal sebagai salah satu “suku Israel yang hilang”. Banyak dari mereka sebelumnya masuk Kristen sebelum berpindah ke Yudaisme dan secara resmi diakui oleh Kepala Rabbi Israel. Mereka menjalankan praktik tradisional Yahudi, merayakan hari raya seperti Sukkot, dan mendirikan sinagoga di komunitas mereka.
Israel baru secara resmi mengakui imigrasi Bnei Menashe pada tahun 2005, ketika Kepala Rabi Sephardi saat itu menetapkan komunitas tersebut sebagai keturunan suku Israel yang hilang.
Galilea, tempat mereka diperkirakan menetap, secara historis merupakan wilayah pegunungan dengan kota-kota besar seperti Nazareth, Tiberias, dan Safed. Wilayah ini berbatasan dengan Lebanon di utara, serta Lembah Yordan dan Laut Galilea di timur.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






