Kalimantan Selatan adalah rumah bagi kekayaan budaya Banjar yang berakar kuat pada sejarah panjang kesultanan, tradisi sungai, dan campuran berbagai etnis seperti Banjar, Dayak, dan Jawa. Selain keindahan alamnya, provinsi ini memiliki jejak budaya yang telah berkembang selama ratusan tahun dan masih dilestarikan hingga saat ini.
Bagi wisatawan yang ingin mengetahui lebih jauh tentang karakter masyarakat Kalimantan Selatan, wisata budaya menjadi pintu gerbang utama untuk memahami kisah masa lalu, kehidupan sehari-hari serta nilai-nilai spiritual yang masih dipegang teguh. Berikut pembahasan mendalam mengenai wisata budaya sejarah yang wajib dikunjungi saat menjelajah Kalimantan Selatan, bersumber dari laman resmi dispar.kalselprov.go.id.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
1. Kampung Budaya Banjar di Kuin: Saksi Peradaban Sungai dan Kesultanan Banjar
Kawasan Kuin di Banjarmasin merupakan salah satu lokasi terpenting dalam sejarah Kalimantan Selatan. Di sinilah Kesultanan Banjar berkembang pada abad ke-16 dan bertahan selama berabad-abad.
● Masjid Sultan Suriansyah: Masjid tertua di Kalimantan Selatan
Masjid ini dibangun pada masa Sultan Suriansyah, raja Banjar pertama yang memeluk Islam. Arsitekturnya yang unik memadukan budaya Banjar kuno dan pengaruh Islam klasik.
Fitur khas:
- Atap bertingkat khas Banjar
- Tiang dan dinding kayu ulin tua
- Mimbar ukir asli dari kesultanan
Masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, namun juga museum sejarah hidup bangsa Banjar.
● Makam Sultan Suriansyah dan Kompleks Makam Kerajaan Banjar
Letaknya tak jauh dari masjid, kompleks makam ini menjadi lokasi ziarah dan refleksi sejarah. Di sini wisatawan dapat memahami garis keturunan kerajaan dan peran penting Kesultanan Banjar dalam penyebaran Islam di Kalimantan.
2. Rumah Adat Bubungan Tinggi: Ikon Arsitektur Banjar
Rumah adat Bubungan Tinggi merupakan simbol kejayaan dan status sosial bangsawan Banjar pada masa lalu. Struktur kayu ulin yang kokoh dan atap yang menjulang tinggi merupakan ciri arsitektur tradisional yang sulit ditemukan di daerah lain.
Rumah ini awalnya digunakan oleh keluarga kerajaan atau pejabat tinggi, dan kini menjadi salah satu tempat wisata budaya yang paling representatif. Pengunjung dapat melihat:
- Ruang palidangan (ruang utama untuk menerima tamu)
- Ruang panampik (tempat upacara adat)
- Motif ukiran kayu Halilipan Dan sisik naga
Bubungan Tinggi bukan sekedar rumah, melainkan narasi hidup tentang struktur sosial, tata ruang keluarga, bahkan filosofi masyarakat Banjar.
3. Pasar Terapung Lok Baintan: Budaya Sungai Legendaris
Pasar Terapung Lok Baintan merupakan ikon budaya yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Banjar, ketika sungai menjadi jalur utama perdagangan. Transaksi dilakukan di atas jukung (perahu kayu), dengan sistem barter atau jual beli.
Keunikan budaya pasar terapung :
- Mayoritas pedagangnya adalah perempuan Banjar yang dikenal dengan sebutan untuk dijual pada jukung
- Sistem barter tradisional masih dilakukan
- Kegiatan dimulai saat matahari terbit
- Perahu berwarna-warni menciptakan panorama fotogenik yang khas
Pasar ini bukan sekadar tempat berjualan, melainkan pameran budaya hidup masyarakat sungai yang diwariskan secara turun temurun.
4. Desa Sasirangan: Melihat langsung peninggalan batik khas Banjar
Sasirangan merupakan kain khas Kalimantan Selatan yang mempunyai corak filosofis seperti Bayam Raja, Kambang Turi, Sarigading, Kulat Karikit, dan lain-lain. Proses pembuatannya dilakukan dengan menggunakan teknik tie-dye tradisional.
Di Desa Sasirangan (di kawasan Sungai Jingah dan Sungai Lulut), wisatawan dapat:
- Lihat langsung proses pewarnaannya
- Cobalah membuat motif sendiri
- Ketahui makna simbolis dari setiap pola
- Belilah Sasirangan asli yang dibuat oleh pengrajin lokal
Sasirangan bukan sekadar kain, melainkan simbol identitas masyarakat Banjar yang terus berkembang seiring berjalannya waktu.
5. Desa Dayak Meratus : Peninggalan Budaya Pegunungan yang Masih Dilestarikan
Kalimantan Selatan tidak hanya identik dengan Banjar, tapi juga masyarakat Dayak Meratus yang tinggal di sepanjang Pegunungan Meratus.
Keunikan tradisi dan budaya Dayak Meratus yang dapat disaksikan:
- Upacara pengaruh Ganalritual syukuran atas hasil panen yang sebesar-besarnya
- Rumah Balai, pusat kehidupan tradisional
- Tarian tradisional seperti Tari Babangsai
- Kerajinan tangan dari rotan dan bambu
Desa adat seperti Malaris, Loksado, dan Hinas Kiri masih mempertahankan tradisi leluhurnya dalam menyambut wisatawan.
6. Museum Wasaka: Jejak Perjuangan Rakyat Banjar
Museum Wasaka (Waja Sampai Ka Puting) merupakan tempat yang menyimpan dokumentasi perjuangan masyarakat Kalimantan Selatan dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI.
Benda-benda penting yang dapat ditemukan di museum ini:
- Senjata Tradisional Banjar
- Dokumentasi foto perjuangan lokal
- Artefak Prajurit Pertahanan Kalimantan Divisi IV TNI Angkatan Laut
- Lukisan perlawanan Banjar
Letaknya yang berada di tepian Sungai Martapura menjadikan museum ini semakin kaya akan suasana sejarah.
7. Makam Datu Kelampayan (Syekh Arsyad Al-Banjari): Peninggalan Keagamaan yang Bernilai Budaya
Syekh Arsyad Al-Banjari merupakan seorang ulama besar Banjar yang merupakan tokoh paling berpengaruh dalam menyebarkan agama Islam. Makamnya di Desa Kelampayan menjadi tujuan ziarah keagamaan sekaligus wisata budaya.
Warisannya seperti sebuah buku Sabilal Muhtadin telah memberikan dampak yang besar terhadap tradisi keagamaan dan sosial budaya masyarakat Kalimantan Selatan hingga saat ini.
8. Taman Siring Martapura : Ruang Publik yang Bernilai Budaya Sungai
Taman Siring tidak hanya menjadi ruang publik, namun juga ruang budaya yang menggambarkan kehidupan masyarakat sungai. Disini ada:
- Menara Pandang
- Galeri Sasirangan
- Dermaga wisata sungai
- Patung-patung ini mempunyai nilai budaya
Taman ini menjadi tempat berkumpul dan mengenal kehidupan Banjar masa kini tanpa kehilangan jejak sejarahnya.
Kesimpulan: Kalimantan Selatan adalah Permata Budaya Indonesia
Wisata budaya di Kalimantan Selatan tidak hanya menawarkan bangunan bersejarah atau situs peninggalan masa lalu, namun juga budaya hidup yang masih dijalani masyarakat hingga saat ini. Mulai dari desa adat, arsitektur kuno, pasar terapung, hingga desa adat Dayak Meratus—setiap destinasi menyimpan cerita yang memperkaya jati diri bangsa.
Meski modernisasi terus bergerak pesat, masyarakat Kalimantan Selatan berhasil menjaga warisan budayanya tetap hidup dan relevan. Hal inilah yang menjadikan provinsi ini sebagai salah satu destinasi wisata budaya terautentik dan mengesankan di Indonesia. Temukan informasi lebih lanjut mengenai pariwisata Kalimantan Selatan di
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






