BANDASAPULUAH.COM – Serangan Israel di kota Beirut, Lebanon, Minggu (23/11/2025), menewaskan seorang komandan senior Hizbullah, Ali Tabatabai. Kabar meninggalnya Tabatai dibenarkan oleh kelompok tersebut.
Serangan ini membuktikan konsistensi Israel dalam melanggar perjanjian gencatan senjata yang berlaku sejak 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Hizbullah membuat pengumuman tersebut, berduka atas kematian Tabatabai, yang dikatakan sebagai komandan militer penting.
Selain Tabatai, empat anggota Hizbullah juga tewas dalam serangan udara Israel.
Sebelumnya, militer Israel mengklaim serangan di pinggiran Beirut pada Minggu pagi telah membunuhnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku memerintahkan serangan tersebut atas rekomendasi Menteri Pertahanan Israel Katz dan Kepala Staf IDF Eyal Zamir. Mereka menuduh Tabatabai terus meningkatkan kemampuan senjata Hizbullah.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan lima orang tewas dan 28 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut.
Israel telah melakukan beberapa serangan di pinggiran Beirut sejak gencatan senjata. Serangan sebelumnya terjadi pada bulan Juni.
Data Kementerian Kesehatan Lebanon mengungkapkan, setidaknya 331 orang tewas dan 945 lainnya luka-luka akibat serangan Israel sejak gencatan senjata berlaku pada 27 November 2024.
Pasukan penjaga perdamaian PBB UNIFIL melaporkan bahwa Israel melakukan lebih dari 10.000 pelanggaran udara dan darat di Lebanon. Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, pasukan Israel seharusnya mundur dari Lebanon selatan pada bulan Januari, namun hanya mundur sebagian dan terus mempertahankan kehadiran militer di lima pos perbatasan.
Agensi Digital JetMedia
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






