BANDASAPULUAH.COM -Pemimpin Redaksi Bloomberg John Micklethwait menyebut mantan Presiden Indonesia Joko Widodo alias Jokowi sebagai “politisi jalanan” di Bloomberg New Eonomy Forum 2025.
Micklethwait memuji keramahan Jokowi. Menurutnya, Jokowi adalah pemimpin yang suka menyapa semua orang dan suka mengunjungi tempat-tempat umum. Ia bahkan membandingkannya dengan Bill Clinton dan Jacques Chirac.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Namun pujian Bloomberg justru menuai reaksi keras dari Ketua Dewan Direksi GREAT Institute, Syahganda Nainggolan. Ia menyebut penilaian itu tidak masuk akal dan tidak proporsional.
“Ya tentu saja tidak (ikhlas), tapi itu konyol dari pihak Bloomberg, Clinton dengan reputasi internasional yang luar biasa, dan Jokowi yang bahasa Inggrisnya tersendat, kalau dibandingkan tidak mungkin kan,” kata Syahganda melalui kanal YouTube Bambang Widjojanto, Minggu, 23 November 2025.
Syahganda mengaitkan kehadiran Jokowi di forum internasional dengan dugaan adanya biaya khusus yang harus dikeluarkan. Ia bahkan menuding ada transaksi tertentu di balik undangan Jokowi ke ajang elit global tersebut.
Ia menegaskan, jika Jokowi hadir sebagai kepala negara, hal itu merupakan hal yang lumrah. Namun kini, menurutnya, sikap Jokowi berbeda dan tidak langsung menerima undangan resmi secara gratis.
Karena kalau dia diundang jadi presiden, menurut saya itu hak, artinya wajar kalau dia jadi kepala negara. Dia bukan kepala negara, bahasa Inggrisnya oleng, pengalamannya juga mencurigakan bagi masyarakat Indonesia, jelasnya.
Ia pun meragukan kemungkinan Jokowi menghadiri acara seperti itu secara gratis.
“Jokowi tidak mungkin ke sana gratis karena ini badan usaha, bukan yayasan sosial. Kalau yayasan pengabdian kepada masyarakat boleh saja, tapi kalau seperti ini tidak mungkin,” tutupnya.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






