Santer Dimakzulkan, Ini Rekam Jejak Ketua PBNU Gus Yahya dengan Zionis Israel

Sabtu, 22 November 2025 - 12:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Santer Dimakzulkan, Ini Rekam Jejak Ketua PBNU Gus Yahya dengan Zionis Israel

i

Santer Dimakzulkan, Ini Rekam Jejak Ketua PBNU Gus Yahya dengan Zionis Israel

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BANDASAPULUAH.COM – Isu pemakzulan Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf mencuat menyusul beredarnya surat yang ditandatangani Rais PBNU Aam Miftachul Akhyar berisi hukuman atas keputusan menghadirkan Ketua Umum pro-Zionis ke acara PBNU. Sejak lama, Gus Yahya kerap menjadi sorotan terkait hubungannya dengan Israel.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Wakil Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Afifuddin Muhajir membenarkan adanya surat pemakzulan tersebut. Ya betul, singkatnya saat ditemui secara khusus oleh Republica, di arena Musyawarah Nasional XI MUI di Hotel Mercure, Jakarta, Jumat (21/11/2025) malam.

Surat tersebut merupakan risalah rapat tertutup pada Kamis (20/11/2025) yang digelar KH Miftachul Akhyar bersama pengurus harian Syuriyah di Hotel Aston City, Jakarta. Berdasarkan dokumen yang diperoleh dari Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU tanggal 20 November 2025 Republik, Rapat yang dihadiri 37 dari 53 pengurus Syuriyah itu menghasilkan beberapa poin penting.

Yang paling penting adalah tindakan Gus Yahya mengundang pembicara yang terafiliasi dengan jaringan Zionisme global.

Rapat tersebut menilai, mengundang narasumber terkait jaringan Zionisme Internasional di Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) sebagai narasumber pembentukan kader Nahdlatul Ulama tingkat tertinggi telah melanggar nilai dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah serta bertentangan dengan Muqaddimah Qanun Asasi Nahdlatul Ulama, sesuai poin pertama keputusan rapat.

Lebih lanjut, Rapat menilai penyelenggaraan Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU) dengan sumber terkait jaringan Zionisme Internasional di tengah praktik genosida dan kritik internasional terhadap Israel telah memenuhi ketentuan Pasal 8 huruf a Peraturan Persatuan Nahdlatul Ulama Nomor 13 Tahun 2025 tentang Pemberhentian Pejabat, Pergantian Sementara dan Pendelegasian Fungsi Jabatan, yang mengatur bahwa pemberhentian tidak dilakukan secara terhormat bagi pejabat. karena yang bersangkutan telah melakukan perbuatan yang bersifat pencemaran nama baik.” nama baik Asosiasi.”

Sepanjang genosida yang terjadi di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, terdapat sejumlah insiden terkait Nahdlatul Ulama dan Israel. Gus Yahya menjadi biang keladi kejadian tersebut.

Pada Juli 2024, sejumlah pihak yang mengaku sebagai “intelektual muda Nahdliyin diam-diam mengunjungi negara pendudukan Israel.

Baca Juga :  Sejak Lama Mundur Jadi Pengacara Dr Tifa dalam Kasus Ijazah Jokowi, Ini Sosok Ahmad Khozinudin

Dalam foto yang diterima Republika saat itu, para intelektual muda tersebut bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Republika, mereka sudah berada di Israel pada pekan lalu. Belakangan diketahui, unsur Nahdliyin yang berangkat adalah dosen UNUSIA, anggota Pagar Nusa (satu orang), PWNU DKI Jakarta (satu orang) dan Fatayat (satu orang).

Kunjungan tersebut mendapat kecaman luas di Indonesia karena terjadi di tengah pembantaian yang dilakukan Israel di Jalur Gaza. Sementara itu, Presiden Israel yang ditemui saat itu merupakan salah satu pejabat yang komentarnya memperkuat gugatan Afrika Selatan terhadap Israel sebagai pelaku genosida di Mahkamah Internasional.

Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog

Gus Yahya langsung meminta maaf atas pertemuan lima kader NU dengan Isaac Herzog. “Saya patut meminta maaf kepada masyarakat luas secara keseluruhan karena beberapa orang Nahdlatul Ulama beberapa hari lalu berangkat ke Israel untuk terlibat di sana,” ujarnya dalam jumpa pers di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Ia beralasan personelnya tidak berangkat dari lembaga PBNU. “Lembaga yang personelnya berangkat ke Israel sama sekali tidak tahu apa-apa, tidak ada mandat kelembagaan atau pembahasan kelembagaan. Yang mereka lakukan adalah tanggung jawab pribadi dan tidak ada hubungannya dengan lembaga,” kata Gus Yahya.

Dalih tersebut kemudian terbantahkan dengan pidato yang disampaikan salah satu peserta kunjungan saat berada di Israel. Nahdlatul Ulama merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, yang menyuarakan Islam moderat. Salah satu tokoh yang memimpin organisasi ini adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dosen UNUSIA Zainul Maarif dalam video tersebut beredar tentang kunjungannya ke Israel.

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengatakan, dirinya mengundang lima orang Nahdiyin yang bertemu dengan Presiden Israel, yakni LSM.

Pada tahun 1999, Gus Dur membuka wacana hubungan diplomatik dengan Israel. Ia diketahui berteman dengan Simon Perez yang terlibat dalam negosiasi damai dengan Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat. Ketiganya menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1994.

Simon Perez saat itu menjabat sebagai menteri kerja sama regional Israel. Sama seperti pendahulunya Presiden Soeharto, Gus Dur mempunyai beban berat dalam membuka hubungan diplomatik dengan Israel yang tidak bisa ditawar. Pertama, kemerdekaan Palestina, lalu keluarnya Israel dari Dataran Tinggi Golan.

Baca Juga :  Notre Dame Football Mengumumkan Seri dengan BYU – Notre Dame Fighting Irish – Situs Resmi Atletik

Peristiwa berikutnya terjadi pada Agustus 2025. Saat itu, Universitas Indonesia mendapat kecaman karena mendatangkan pemikir asal Amerika Serikat (AS) Peter Berkowitz. Saat itu, Rektor Universitas Indonesia (UI) mengundangnya sebagai narasumber pada Pengenalan Sistem Akademik Universitas (PSAU) Program Pascasarjana UI pada Sabtu (23/8/2025).

Berkowitz merupakan salah satu pemikir yang dikenal mendukung Zionisme. Berdasarkan beberapa artikel yang ditulisnya, sang profesor menganggap pendudukan Israel di Palestina merupakan hak untuk membela diri. Tak hanya itu, dalam salah satu artikelnya yang bertajuk The Sinai Option, Berkowitz bahkan mengusulkan untuk memindahkan warga Gaza ke Sinai yang berada dalam wilayah Mesir.

Kunjungan ke Universitas Indonesia (UI) baru-baru ini terungkap menjadi akhir dari rangkaian acara yang diselenggarakan PBNU. Berkowitz mengungkapkan, sebelum berangkat ke UI, ia berkesempatan mengikuti empat seminar berdurasi tiga jam di Jakarta pada Jumat-Sabtu (15-16/8/2025).

Menurut Berkowitz, dalam artikelnya yang berjudul Mengajar Politik Barat Diajarkan di Indonesia yang dimuat di laman peterberkowitz.com, kegiatan ini diikuti oleh 25 peserta yang tergabung dalam NU.

Tangkapan layar Seminar Peter Berkowitz di acara NU Leadership Academy di Jakarta

Berkowitz menghadiri seminar tersebut bersama rekannya, Profesor Hukum Harvard Emrita, Mary Ann Glendon. “Sekitar 25 peserta seminar merupakan anggota Nahdlatul Ulama (NU) yang bermarkas di Jakarta dan dengan 150 juta pengikut merupakan organisasi Islam independen terbesar di dunia,” tulis Berkowitz. Menurut Berkowitz, pesertanya antara lain dosen perguruan tinggi, kolumnis surat kabar, pimpinan pesantren NU, dan sejumlah tokoh lainnya.

Acara yang dihadirinya saat itu adalah Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU), program PBNU yang diselenggarakan pada tanggal 21 Juni 2025 hingga 21 Desember 2025 secara berkala setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu). AKN NU disebut-sebut sebagai kader tertinggi PBNU. Tujuannya juga untuk melatih kader-kader terbaik NU memahami peta geopolitik global.

Belakangan terungkap, Berkowitz dibawa ke UI atas saran Gus Yahya yang juga Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI). Sebelum berkunjung ke Indonesia, Berkowitz tercatat pernah mengundang Yahya Cholil Staquf makan siang saat kunjungan internasional ke Amerika Serikat pada September 2024.

Baca Juga :  Mirisnya, Kondisi Air Terjun Lembah Anai Saat Ini Usai Dilanda Banjir Bandang

Dilansir dari situs jatim.nu.or.id, Gus Yahya sapaan akrabnya saat itu sempat berdiskusi dengan sejumlah tokoh The Heritage Foundation, seperti Edwin Feulner dan Jeff Smith. The Heritage Foundation merupakan lembaga think tank yang berpengaruh dalam proses perumusan kebijakan di Partai Republik.

Gus Yahya kemudian kembali meminta maaf atas kedatangan Berkowitz. Usulan saya untuk menghadirkan salah satu pembicara pada Pengantar Sistem Akademik Universitas, Program Pascasarjana UI, pada 23 Agustus 2025, tidak dibarengi dengan ketelitian dalam mengecek latar belakangnya. Hal ini menimbulkan keresahan dan berdampak pada reputasi Universitas Indonesia sebagai kampus perjuangan yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.

Gus Yahya mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Israel. Kunjungan ini dilakukan Gus Yahya sebelum menjadi Ketua Umum PBNU.

Gus Yahya menegaskan kunjungannya ke Israel untuk menyelesaikan masalah ini secara komprehensif. “Saya dari awal berpikir perlu keterlibatan menyeluruh untuk merintis upaya penyelesaian masalah, makanya saya datang ke Israel,” kata Gus Yahya saat menjawab pertanyaan Republika dalam jumpa pers di Plaza PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Dalam kunjungannya ke Israel, Gus Yahya mengaku sudah bertemu dengan berbagai pihak dari negara Zionis. Pria yang pernah menjadi juru bicara presiden keempat Indonesia, KH Abdurrahman Wahid ini juga mengaku pernah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Begitu pula dengan Presiden Israel saat itu, Reuven Rivlin, dan menyampaikan pemikirannya tentang perlunya mencapai perdamaian di sana, kata Gus Yahya.

Meski demikian, Gus Yahya juga mengaku pemerintah Israel masih belum mau mendengarkan pemenuhan aspirasi perdamaiannya.

“Nah, sejauh yang kami lihat, pihak berwenang di Israel, pemerintah Israel, masih tidak mau mendengarkan dan tidak mau bertindak untuk memenuhi aspirasi perdamaian tersebut,” kata kakak dari mantan menteri agama Yaqut Cholil Qoumas itu.

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Snoop Dogg, KPop Demon Hunters, Lainey Wilson Akan Tampil di Pertunjukan Paruh Waktu Gameday Natal NFL 2025
China Mendukung Penuh Indonesia Menjadi Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB
Donovan Mitchell dari Cavs hampir menjadi bintang Knicks dan hubungannya tetap ada
Mickey Mouse Memiliki Beberapa Kata untuk Bob Iger Tentang Sora
Pilihan NBA: Donovan Mitchell mengunci Cavaliers-Knicks NBA SGP untuk Hari Natal
Komandan QB Josh Johnson akan memulai NFL pertamanya sejak 2021
Hemat di Portal PlayStation Tepat Saat Natal
Blake Shelton Berbagi Rumor Bahwa Gwen Stefani Diam-diam Mulai Berlari. Apa Kata Orang Dalam

Berita Terkait

Jumat, 26 Desember 2025 - 00:48 WIB

Snoop Dogg, KPop Demon Hunters, Lainey Wilson Akan Tampil di Pertunjukan Paruh Waktu Gameday Natal NFL 2025

Jumat, 26 Desember 2025 - 00:27 WIB

China Mendukung Penuh Indonesia Menjadi Presiden Dewan Hak Asasi Manusia PBB

Jumat, 26 Desember 2025 - 00:06 WIB

Donovan Mitchell dari Cavs hampir menjadi bintang Knicks dan hubungannya tetap ada

Kamis, 25 Desember 2025 - 23:45 WIB

Mickey Mouse Memiliki Beberapa Kata untuk Bob Iger Tentang Sora

Kamis, 25 Desember 2025 - 23:24 WIB

Pilihan NBA: Donovan Mitchell mengunci Cavaliers-Knicks NBA SGP untuk Hari Natal

Berita Terbaru