BANDASAPULUAH.COM — Fakta mengejutkan terungkap di balik meninggalnya dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35).
Levi disebut-sebut sudah lama menjalin hubungan dan tinggal bersama AKBP Basuki yang dikabarkan berpisah dengan istri sahnya, meski berulang kali diingatkan oleh rekan-rekan dosennya tentang risiko menjalin hubungan tanpa ikatan pernikahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), rupanya sudah menjalin hubungan dekat dengan AKBP Basuki selama bertahun-tahun.
Hubungan ini tak sekadar pacaran, pasalnya keduanya disebut tinggal bersama meski Basuki masih berstatus suami sah dan hanya sekamar dengan istrinya.
Dosen Kastubi mengungkapkan, dirinya sudah memperingatkan korban tiga hari sebelum meninggal agar berhati-hati terhadap polisi.
“Saya tidak sengaja keceplosan pada Jumat (14/11) saat ditemui di kantin kampus bahwa saya menyuruh Levi untuk berhati-hati dengan pacarnya yang merupakan seorang polisi. Saya spontan mengingatkannya karena banyak informasi bahwa polisi telah melakukan tindakan kekerasan terhadap orang terdekatnya,” kata Kastubi kepada Tribun di Kampus Untag, Kota Semarang, Jumat (21/11/2025).
Kastubi sendiri sudah mengetahui kedekatan Levi dan AKBP Basuki sejak awal tahun 2024.
Awal mula hubungan mereka diketahuinya saat melihat AKBP Basuki membantu membongkar barang-barang pribadi Dosen Levi sepulang dari luar kota dalam acara fakultas.
“Polisi ini ikut membantu membawakan barang-barang Levi. Dia memakai sepatu pantofel dinas dan seragam dinas. Bukan hanya saya lihat saja, tapi ada saksi lain,” jelasnya.
Tak hanya itu, AKBP Basuki juga unjuk hidung di kampus Untag untuk menjemput dosen Levi pada awal tahun 2025 sepulang kerja kampus dari Bali.
Kastubi kemudian bertanya kepada Levi tentang hubungan mereka.
Saat itu, Levi menyebut AKBP Basuki adalah kekasihnya.
“Kata Levi, polisi itu namanya Basuki, pangkat AKBP. Saya bilang, kalau itu pacarnya, kok mukanya tua? Almarhum hanya tertawa,” jelasnya.
Sejak saat itu, Kastubi mengingatkan Levi agar lebih berhati-hati.
“Saya menganggap Levi anak saya sendiri karena seumuran dengan anak saya. Makanya saya ingatkan dia hati-hati kalau keluar bersama polisi. Banyak polisi yang picik dan mudah marah. Kalau pacarnya, misalnya pacaran dengan pria lain, tiba-tiba dia mengamuk,” jelasnya.
Selain mengingatkannya, Kastubi juga mengingatkan keberadaan AKBP Basuki yang sudah menikah.
Hubungan antara laki-laki dan perempuan tanpa perkawinan yang tinggal serumah adalah salah.
Apalagi, Basuki, pria yang berprofesi sebagai polisi, sudah memiliki keluarga.
Levi mengatakan, AKBP Basuki sudah berpisah dengan istri sahnya, bukan bercerai, melainkan berpisah (di ranjang), jelasnya.
Namun nasehat Kastubi itu hanya sekedar pemikiran sepintas lalu bagi Dosen Levi.
Menurut Kastubi, Levi selalu memimpikan seorang polisi sebagai pendamping hidupnya.
Sebelum menjalin asmara dengan AKBP Basuki, korban juga pernah menjalin asmara dengan petugas polisi, namun hubungan tersebut berakhir.
Levi suka dekat dengan polisi. Entah apa motifnya, jelasnya.
Fakta tersebut sengaja ia ungkapkan karena ingin mencari kebenaran materil agar informasi yang tersebar tidak fragmentaris.
Jadi tidak ada niat untuk menyudutkan atau memfitnah siapapun, ujarnya.
Dia mendesak polisi segera mengungkap kasus kematian korban.
Apabila polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, maka pihaknya akan mencari bukti lain melalui digital forensik dari data ponsel korban dan AKBP Basuki serta barang bukti lainnya, jelasnya.
Pengakuan AKBP Basuki
Pengakuan AKBP Basuki terkait aktivitasnya dengan dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi, sebelum ditemukan tewas dalam keadaan telanjang di kamar hotel kawasan Gajahmungkur, Semarang, akhirnya terungkap.
Basuki membantah menjalin hubungan asmara dengan korban dan mengatakan ia hanya membantu Levi karena simpati.
Apa yang dilakukan AKBP Basuki sebelum dosen Untag Semarang, Dwinanda Linchia Levi (35), ditemukan tewas tanpa busana di sebuah hotel di kawasan Gajahmungkur, Semarang, akhirnya terungkap.
Pengakuan ini muncul di tengah sorotan publik terkait hubungan keduanya yang sebelumnya disampaikan pelajar dan keluarga korban.
Meninggalnya dosen Untag tersebut menimbulkan banyak pertanyaan setelah ia ditemukan tergeletak dalam keadaan telanjang di kamar 210 hotel tersebut pada Senin, 17 November 2025.
Saat jenazah ditemukan, AKBP Basuki sedang berada di kamar bersama korban.
Kondisi tubuh Levi disebut-sebut menunjukkan keluarnya darah dari hidung, mulut, dan area intimnya.
Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.






