BNPB Evakuasi 300 Warga Terdampak Letusan Semeru

Kamis, 20 November 2025 - 07:19 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BNPB Evakuasi 300 Warga Terdampak Letusan Semeru

i

BNPB Evakuasi 300 Warga Terdampak Letusan Semeru

-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengevakuasi 300 orang di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk menghindari potensi bahaya material vulkanik letusan Gunung Semeru hingga Rabu malam, 19 November 2025.

Posko pengungsian tersebar di beberapa tempat, antara lain Balai Desa Oro-oro Ombo yang berjumlah sekitar 200 orang dan SD 2 Supiturang yang berjumlah 100 orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, sejumlah warga dievakuasi ke Balai Desa Penanggal. Meski demikian, BPBD masih melakukan pendataan di lapangan.

Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, terpantau erupsi pada Rabu sore, sekitar pukul 14.13 WIB, kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari.

Baca Juga :  Menteri Israel yang ekstremis mempromosikan perwira yang unitnya mengeksekusi warga Palestina tak bersenjata di Tepi Barat – BANDASAPULUAH.COM

Berdasarkan informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), jarak luncur awan panas saat terjadi erupsi kurang dari 13 km. Menyikapi situasi ini, pemerintah setempat telah mengimbau warga untuk berhati-hati.

Dilihat secara visual, teramati guguran awan panas dengan jarak luncur 13 m ke arah tenggara dan selatan. Selain itu, satu awan panas juga teramati kurang dari 13 km tenggara Besuk Kobokan.

Dengan peningkatan status tersebut, Otoritas Gunung Api PVMBG merekomendasikan beberapa langkah. Pertama, tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 20 km dari puncak (pusat letusan).

Baca Juga :  Prajurit Kodam IM Evakuasi Lansia di Bener Meriah

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar.

Kedua, tidak bergerak dalam radius 8 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan bahaya lemparan batu (flare).

Selanjutnya, mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru khususnya di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar dan Besuk Sat serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.

Baca Juga :  Ratusan mobil berisi jenazah korban banjir di Aceh Tamiang viral, warga menghimbau untuk mengungsi

Sebelumnya, PVMBG menetapkan aktivitas vulkanik Gunung Semeru akan meningkat dari level II atau ‘Waspada’ menjadi level III atau ‘Waspada’ pada Rabu pukul 16.00 WIB. Namun satu jam kemudian, tepatnya pukul 17.00 WIB, status aktivitas vulkanik dinaikkan ke level tertinggi, level IV atau ‘Awas’.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari, terhitung tanggal 19 November hingga 26 November 2025. Diharapkan posko segera diaktifkan dan penanganan darurat bencana dapat berjalan efektif.

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Hulu Baru Saja Menambahkan Salah Satu Waralaba Natal Terbaik Sepanjang Masa (Dan Ini Sudah Menjadi Hit Streaming)
Ferdy Sambo Muncul Lagi Jelang Natal, Berdakwah ke Narapidana Lapas Cibinong
NFL Fantasy 2025 Start ‘Em, Sit ‘Em: Kickers untuk Minggu 15
‘Nabi Nuh’ dari Ghana membangun bahtera raksasa, mengatakan banjir besar akan melanda Natal 2025
Istri Jahlani Tavai Ungkap Alasan Tragis Absennya Star LB di Pekan ke-12
Al-Qassam berduka atas pemimpin dewan militernya, Raed Saad: salah satu orang senior kami
Rebut Senjata Penembak, ‘Pahlawan’ Teror Berdarah Sydney Ternyata Seorang Muslim?
Logika Hasan Nasbi yang mengatakan ‘kopi dan gorengan’ menyebabkan penggundulan hutan membuat masyarakat marah, mengapa rakyat kecil yang menjadi kambing hitam?