Kasus Kereta Cepat Whoosh, Mantan Pimpinan KPK Sebut Jokowi Layak Diusut

Kamis, 20 November 2025 - 06:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasus Kereta Cepat Whoosh, Mantan Pimpinan KPK Sebut Jokowi Layak Diusut

i

Kasus Kereta Cepat Whoosh, Mantan Pimpinan KPK Sebut Jokowi Layak Diusut

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

BANDASAPULUAH.COM – Mantan Ketua KPK Haryono Umar menegaskan, mantan Presiden RI Joko Widodo sebaiknya dipanggil KPK terkait kasus kereta cepat Whoosh.

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Demikian disampaikan Haryono Umar kepada pantauindonesia.com, Jakarta, Rabu (19/11).

Dia mengatakan, alasan pemanggilan tersebut karena pesanan awal proyek kereta cepat Whoosh datang dari presiden.

Baca Juga :  Hamas Kecam Pembantaian di Ain al-Hilweh dan Sebut Klaim Israel Sebagai Dalih untuk Menyerang

“Perintah awal dari Presiden (Jokowi). Artinya, kalau tidak ada perintah presiden, hal itu tidak mungkin terjadi. Jadi sumber informasi pertama dari presiden pertama. KPK harus berani karena di negara kita ada aturan hukum, artinya untuk mendapatkan informasi ada kewajiban. Misalnya Jusuf Kalla dan Boediono juga dimintai keterangan, saksi di persidangan, apalagi sekarang dia sudah bukan presiden lagi, tidak lagi. Itu dia. susah minta keterangan,” kata Haryono Umar.

Baca Juga :  Kebijakan energi UE 'ilegal' – mantan Menteri Luar Negeri Austria (VIDEO) — RT Business News

Katanya, mark up itu sangat mudah dilacak karena aslinya Jepang, tapi beralih ke China.

KPK harusnya mulai dari draft awal, disitu ada pembahasan draft awal, mulai dari perintah presiden, lalu perintahnya, apa visi dan misinya. “Harus ada ketua tim, dokumen harus lengkap dan masih baru,” tambah Haryono Umar.

Baca Juga :  Beredar kabar, Jokowi tak punya gelar akademis saat menjabat Wali Kota Surakarta

“Informasi yang beredar di masyarakat disebut mark-up, yaitu korupsi yang biasa dilakukan dalam pengadaan barang. Mark-up ini jumlahnya triliunan, bukan miliaran. Artinya sangat mudah ditelusuri,” imbuhnya.

Agensi Digital JetMedia

Konten di atas dibuat oleh pihak ketiga. bandasapuluah.com tidak bertanggung jawab atas isi maupun akibat yang ditimbulkan oleh konten ini.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Cegah Premanisme dan Geng Motor, Polda Kep. Babel Melakukan Patroli KRYD
Benarkah Patrizia Reggiani memalsukan tanda tangan Rodolfo Gucci?
BGN Larang Mobil MBG Masuk Sekolah Usai Insiden Cilincing
Angola mengusir lebih dari 36 ribu imigran gelap – DW – 11/12/2025
Usai Janji Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli di Pengadilan, Dokter Tifa Ragu: Ijazah Mana yang Akan Dia Buat Lagi?
Film Karir Heath Ledger yang Paling Diremehkan Akan Hadir di Streamer Gratis Bulan Depan
Jalen Williams dari OKC Thunder Terus Bersaing untuk Kembali dari Cedera
Menakutkan! Buntut Penghinaan Suku Sunda, Rumah Resbob Digerebek Massa

Berita Terkait

Minggu, 14 Desember 2025 - 14:00 WIB

Cegah Premanisme dan Geng Motor, Polda Kep. Babel Melakukan Patroli KRYD

Minggu, 14 Desember 2025 - 13:39 WIB

Benarkah Patrizia Reggiani memalsukan tanda tangan Rodolfo Gucci?

Minggu, 14 Desember 2025 - 13:18 WIB

BGN Larang Mobil MBG Masuk Sekolah Usai Insiden Cilincing

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:57 WIB

Angola mengusir lebih dari 36 ribu imigran gelap – DW – 11/12/2025

Minggu, 14 Desember 2025 - 12:36 WIB

Usai Janji Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli di Pengadilan, Dokter Tifa Ragu: Ijazah Mana yang Akan Dia Buat Lagi?

Berita Terbaru

BGN Larang Mobil MBG Masuk Sekolah Usai Insiden Cilincing

Nasional

BGN Larang Mobil MBG Masuk Sekolah Usai Insiden Cilincing

Minggu, 14 Des 2025 - 13:18 WIB