BANDASAPULUAH.COM – Dalam semangat pepatah Minang “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”, para perantau asal Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), yang tergabung dalam Arisan Rang Sikumbang Lengayang Jabodetabek, terus menjaga kekompakan di tanah rantau.
Mereka menggelar pertemuan bulanan pada Minggu (12/10/2025) di Rumah Makan Padang Minang Tembaga, Jalan Tembaga Raya No. 102, Kemayoran, Jakarta Pusat. RM Minang Tembaga sendiri merupakan Suciono Basyar yang juga merupakan anggota arisan tersebut.
Acara yang berlangsung mulai pukul 12.00 WIB itu dihadiri sekitar 30-an keluarga perantau asal Lengayang, di antaranya Bustaman, Johan, Andi, Reza, Olif, Ratno, Kolonel (CKM) H. Ardijon, serta para ibu-ibu, uni, anak, keponakan, dan rang sumando.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Suasana pertemuan tampak penuh keakraban, diwarnai tawa dan cerita nostalgia kampung halaman yang menambah hangat suasana pertemuan tersebut.
Ketua Arisan Rang Sikumbang, Hasan Basri dalam sambutannya mengatakan, kegiatan arisan bukan sekadar ajang kumpul biasa, tetapi juga sebagai sarana mempererat tali silaturahmi dan memperkuat hubungan sesama perantau di tanah rantau.
“Kita semua di sini adalah dunsanak. Walaupun tinggal jauh dari kampung halaman, kebersamaan ini adalah cara kita menjaga hubungan dan memperkuat rasa persaudaraan,” ujar Hasan Basri.
Ia menambahkan, Arisan Rang Sikumbang telah menjadi wadah penting bagi perantau asal Lengayang untuk saling mengenal, saling berbagi kabar, dan saling membantu.
“Kegiatan seperti ini perlu terus kita hidupkan. Jangan sampai rasa kebersamaan dan semangat gotong royong yang jadi ciri urang awak hilang di tengah kesibukan hidup di perantauan,” ungkapnya.
Hasan juga menegaskan pentingnya semangat solidaritas antar sesama warga perantau.
“Kita harus tetap kompak. Kalau ada dunsanak yang sedang alek baiak, kita bantu beri kabar. Kalau ada yang alek buruak, kita bantu ringankan. Itulah makna alek baiak baimbauan, alek buruak baambuan. Artinya, dalam suka maupun duka, kita tetap bersama,” jelasnya.
Selain menjaga tali silaturahmi, pertemuan bulanan ini juga menjadi wadah untuk memperkuat nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di tanah rantau.
Menurut Hasan, generasi muda perlu diajak untuk ikut serta agar tradisi kebersamaan dan kekeluargaan tetap hidup lintas generasi.
“Kita harus ajak anak-anak kita supaya tahu dari mana asalnya. Mereka perlu tahu bahwa perantau Minang itu bukan hanya pandai berusaha, tapi juga kuat dalam adat dan budaya. Ini tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Sementara itu, Kolonel (CKM) Ardijon, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya terhadap kekompakan warga Sikumbang di Jabodetabek.
Ia menilai arisan bulanan seperti ini menjadi media efektif dalam mempererat hubungan sosial antar sesama perantau.
“Pertemuan seperti ini sangat penting. Selain memperkuat silaturahmi, juga menjadi wadah bertukar informasi, berbagi pengalaman, dan memperkuat jaringan sosial di rantau,” ujar Ardijon.
Acara arisan diakhiri dengan makan siang bersama dan pengundian arisan yang berlangsung penuh canda dan tawa.
Sebelum penutupan, Hasan Basri juga mengumumkan bahwa pertemuan arisan berikutnya akan digelar pada Minggu pertama bulan November 2025, bertempat di rumah Hj. Yolmisatri di Perumahan Pondok Cipta, Bintara, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi.
Hasan berharap semangat kebersamaan yang terjalin melalui Arisan Rang Sikumbang dapat terus dijaga dan dikembangkan.
“Selagi kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul, mari manfaatkan momen ini untuk memperkuat silaturahmi. Di rantau ini, kitalah keluarga bagi sesama. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan menjadi contoh bagi kelompok perantau lainnya,” pungkasnya.
Dengan semangat persaudaraan dan gotong royong yang tetap menyala, Arisan Rang Sikumbang Lengayang menjadi bukti bahwa nilai-nilai Minangkabau tetap hidup di tengah hiruk pikuk kota besar, menyatukan para perantau di bawah semangat kebersamaan dan rasa cinta kampung halaman.






