BANDASAPULUAH.COM – Perkumpulan Keluarga Pesisir Selatan (PKPS) genap berusia 65 tahun pada 17 September 2025.
Sejak berdiri pada 17 September 1960, PKPS telah menjadi wadah pemersatu perantau Pesisir Selatan yang tersebar di berbagai daerah, sekaligus penghubung antara rantau dengan kampung halaman yang dikenal sebagai negeri sejuta pesona.
Usia enam dekade lebih ini dipandang sebagai perjalanan panjang yang penuh arti. PKPS terus berupaya menjaga kekompakan, mempererat solidaritas, dan memastikan kehadirannya memberi manfaat nyata, baik bagi perantau maupun masyarakat di Pesisir Selatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Umum DPP PKPS Adi Karsyaf menegaskan, kebersamaan adalah modal utama organisasi.
“PKPS lahir dari semangat kekompakan. Mari kita terus membesarkan PKPS bersama, menjaga persatuan, dan menjadikan organisasi ini semakin jaya, sehingga mampu memberi kontribusi lebih besar untuk Pesisir Selatan, negeri sejuta pesona,” ujarnya.

Adi juga menekankan bahwa PKPS tidak hanya menjadi tempat bersilaturahmi, tetapi juga wadah pengabdian. Ia berharap perantau semakin peduli pada pembangunan kampung halaman, khususnya dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi.
Sekretaris Jenderal DPP PKPS, Bakri Maulana, menilai usia 65 tahun sebagai momentum penting untuk mempertegas peran organisasi.
“PKPS sudah banyak berkontribusi, baik dalam membantu anggota di rantau maupun mendukung masyarakat di kampung halaman. Ke depan, mari kita tingkatkan peran ini agar manfaatnya semakin dirasakan oleh masyarakat di negeri sejuta pesona,” ujarnya.
Bakri juga menekankan pentingnya komunikasi yang erat antara perantau dan ranah. Menurutnya, sinergi yang baik akan memudahkan PKPS dalam menjalankan program-program yang lebih terarah dan bermanfaat.
Ketua Harian DPP PKPS Indra Trigha menyampaikan, perjalanan panjang organisasi ini adalah bukti kuatnya solidaritas perantau.
“PKPS bisa bertahan hingga usia 65 tahun karena kita kompak. Kekompakan inilah yang harus terus dijaga agar organisasi semakin besar dan manfaatnya semakin nyata bagi masyarakat di Pesisir Selatan,” katanya.
Menurut Indra, generasi muda perantau perlu mengambil peran lebih besar dalam menghidupkan organisasi. Dengan ide-ide segar, PKPS akan mampu berkembang sesuai tantangan zaman dan kebutuhan daerah asal.
Wasekjend Bidang Sosial Budaya dan Agama DPP PKPS Ahman Nurdin mengajak seluruh anggota menjadikan usia ke-65 sebagai pengingat untuk terus memperkuat nilai dasar organisasi.
“Kebersamaan, budaya, dan semangat keagamaan harus menjadi fondasi PKPS. Dengan itu, organisasi ini akan tetap hidup, kompak, dan memberi manfaat bagi perantau serta Pesisir Selatan, negeri sejuta pesona,” ucapnya.
Ahman menambahkan, keberhasilan perantau di rantau harus selalu dibarengi dengan kepedulian untuk kampung halaman. Hal ini agar PKPS benar-benar hadir sebagai jembatan yang memperkuat ikatan rantau dan ranah.
Dengan usia yang semakin matang, PKPS diharapkan mampu terus menjadi rumah besar yang menyatukan seluruh perantau. Kekompakan yang terjaga akan menjadikan organisasi semakin jaya, serta membawa manfaat luas bagi Pesisir Selatan yang kaya akan potensi alam dan budaya.






