Ia menerangkan, Program Nagari Pandai dirancang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, bahkan global.
Program ini mencakup pembangunan dan peningkatan fasilitas sekolah, pelatihan keterampilan bagi pemuda dan tenaga kerja, serta pemberian beasiswa kepada siswa berprestasi dan kurang mampu.
Selain itu, Pemkab juga mendorong pendidikan vokasi dan pelatihan berbasis industri agar generasi muda lebih siap menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berkembang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin menciptakan nagari-nagari yang tidak hanya melek pendidikan, tapi juga produktif dan mandiri,” ujar Risnaldi.
Sementara itu, Nagari Mangaji menjadi sarana penguatan nilai-nilai keagamaan dan pelestarian budaya Minangkabau yang berlandaskan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Program ini mencakup penguatan pendidikan agama, renovasi dan pembangunan tempat ibadah, serta penyelenggaraan kegiatan keagamaan secara rutin di nagari-nagari.
Tak hanya itu, pelestarian budaya lokal—seperti seni tradisi, bahasa daerah, dan adat istiadat—juga menjadi bagian tak terpisahkan dari program ini.
“Kami ingin mencetak generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia dan bangga dengan identitas budayanya,” tegasnya.
Kehadiran Risnaldi dalam forum ini disambut positif oleh peserta dari berbagai daerah. Program Nagari Pandai dan Nagari Mangaji dinilai sebagai contoh nyata bagaimana pendekatan lokal bisa memberi solusi konkret dalam menghadapi tantangan pendidikan nasional.
Klik selanjutnya untuk melanjutkan membaca…
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya