BANDASAPULUAH.COM – Suasana hangat penuh kekeluargaan menyelimuti acara Halal Bihalal Himpunan Keluarga Salido (HKS) se-Jabodetabek yang digelar di Graha Wira Bakti Universitas Darma Persada, Jakarta, Sabtu 19 April 2025.
Dengan mengusung tema “Mempererat Silaturahmi, Menebar Maaf dan Kebahagiaan”, acara ini menjadi momentum penting dalam menyatukan para perantau Salido di ibu kota dan sekitarnya.

Salah satu tokoh sentral dalam acara ini adalah Burmalis Ilyas, Anak Salido yang kini menjabat sebagai Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network-Global (MDNG) atau Jaringan Perantau Minang Sedunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Burmalis menekankan pentingnya menjaga persaudaraan di tanah rantau.
“Di rantau kita semua adalah bersaudara. Kok barek samo dipikua, kok ringan samo dijinjiang. Jangan ada pertengkaran, mari kita saling membantu dan menjaga,” tegas Burmalis, disambut tepuk tangan hadirin.
Tak hanya berbicara soal silaturahmi, Burmalis juga menyoroti pentingnya pelestarian budaya dan bahasa Minang, khususnya bagi generasi muda keluarga Salido yang tumbuh di perantauan.
Ia mendorong agar penggunaan bahasa Minang dimulai dari lingkungan keluarga serta dihidupkannya kembali seni tradisi Minangkabau, terutama yang berasal dari Pesisir Selatan.
“Kita tidak boleh melupakan akar budaya. Mari kita wariskan bahasa dan seni Minang pada anak-anak kita. Itu adalah identitas kita sebagai urang awak,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Burmalis juga membeberkan kiprah anak-anak Salido yang telah menorehkan prestasi di berbagai belahan dunia.
Dari Eropa, Amerika Serikat, hingga Australia, ia menyebut bahwa perantau Salido hadir dan aktif di jaringan MDNG.
“Alhamdulillah, dalam menjalankan MDNG, saya temukan anak Salido di berbagai negara. Ini bukti bahwa Salido punya potensi besar di ranah global,” ungkapnya.
Melihat potensi tersebut, Burmalis mengusulkan agar HKS tidak hanya berhenti pada lingkup Jabodetabek, tetapi diperluas hingga berskala nasional dan internasional.
Hal ini menurutnya penting untuk memperkuat jejaring antarperantau dan membawa kemajuan bagi kampung halaman.
“Saya memberi saran agar HKS melebarkan sayap. Organisasi ini harus menjadi jembatan bagi anak Salido di mana pun berada,” tambahnya.
Lebih jauh, Burmalis berharap HKS juga bisa berkontribusi dalam program-program pembangunan sumber daya manusia (SDM).
Ia mendorong adanya bantuan beasiswa bagi anak yatim dan keluarga kurang mampu, serta membuka ruang berbagi informasi dan pengalaman dari para perantau kepada generasi muda Salido.
“Sudah banyak anak Salido yang berpengalaman dan punya jejaring luas. Saling berbagi informasi dan pengalaman itu penting, agar generasi muda kita bisa tampil di pentas nasional dan internasional,” tuturnya.
Burmalis juga menyemangati para perantau agar percaya diri dan bangga lahir sebagai Anak Salido.
Ia menyebutkan, “Anak Salido” pernah menjadi lagu Minang populer yang dibawakan oleh Uni Elly Kasim dan dipopulerkan kembali oleh artis Betharia Sonata.
Ia pun mengungkapkan harapannya agar Anak Salido bisa sukses di rantau, baik di bidang bisnis, birokrasi, pendidikan, keagamaan, profesi profesional, maupun bidang-bidang mulia lainnya.
Acara yang dipandu oleh Ketua HKS Nursyam Septawati dan Ketua Panitia Hengki Betric ini turut dihadiri sejumlah tokoh penting seperti Pembina HKS Dr. Yulianto Shahyu, Novalino Arifin, Firdaus Yunus, dan Zulmiarty Irsam. Kehadiran artis Minang Widya Djambak serta beberapa artis ibu kota lainnya juga ikut menambah semarak suasana.
Halal bihalal HKS se-Jabodetabek tahun ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga ruang refleksi dan konsolidasi perantau Salido untuk terus bersatu, saling menguatkan, dan menjaga nilai-nilai budaya Minangkabau di tengah kehidupan urban yang dinamis.
Harapannya, tahun depan acara ini akan digelar lebih besar dan lebih semarak dengan berbagai hiburan dan kesenian Minangkabau.