Jalan Tembus Kambang-Muara Labuh Sulit Terealisasi, Ini Alasannya

Rabu, 4 Oktober 2023 - 11:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi jalan tembus Kambang - Muaro Labuah

i

Ilustrasi jalan tembus Kambang - Muaro Labuah

BANDASAPULUAH.COM – Jalan tembus Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan dengan Muara Labuh, Kabupaten Solok Selatan dinilai sulit terwujud. Ada beberapa alasan mengapa jalan tembus dua kabupaten itu sulit tereliminasi.

Kepala Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (BMCKTR) Provinsi Sumatera Barat Era Sukma Munaf Datuak Mangkudum mengatakan, jalan tembus tersebut berada dalam Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Sehingga, membutuhkan izin dari pusat untuk pembangunannya.

Baca Juga :  Komunikasi Itu Peluang

Era Sukma mengatakan, ada dua rekomendasi untuk pembangunan jalan tersebut bila tidak merusak kawasan TNKS. Keduanya yaitu terowongan dan jalan layang (flyover).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Akan tetapi, kata dia, pembangunan jalan berupa terowongan ataupun jalan layang akan menelan anggaran yang besar.

“Kalau terowongan, satu kilometernya bisa habis Rp1 Triliun begitu pula dengan jalan layang,”, ujar Era pada bandasapuluah.com.

Baca Juga :  Daftar Lengkap Nagari dan Kampung di Kecamatan Koto XI Tarusan

Era menilai, bila diajukan berupa jalan layang, tidak memungkinkan untuk di setejui oleh pemerintah. Opsi paling memungkinkan untuk pembangunan jalan tersebut adalah terowongan.

“Kalau terowongan tentu tidak akan merusak hutan, tidak menggangu habitat, tidak akan mengganggu yang diatasnya, tapi biayanya besar. Bisa satu triliun untuk satu kilometernya,” terang Era.

Selain itu, ia menilai tingkat kebutuhan pembangunan jalan tembus itu juga belum terlalu penting dan mendesak.

Baca Juga :  Diduga Rem Blong, Truk Tangki Solar Nyungsep Masuk Jurang di Bukit Ransam Painan

Pembangunan jalan itu bisa dibangun, kata dia, bila dikawasan tersebut dibutuhkan untuk pertahanan negara atau mitigasi bencana.

“Kalau untuk mitigasi bencana seperti tsunami, sampai Koto Pulai juga tidak dapat lagi oleh tsunami. Jadi untuk mitigasi bencana juga tidak masuk alasannya,” jelas mantan Kadis PUPR Pessel itu.

Follow WhatsApp Channel m.bandasapuluah.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wabup Risnaldi: Setetes Darah Selamatkan Nyawa, Mari Perkuat Kepedulian dan Solidaritas
PT SGA dan MGA Bakal Bangun Pabrik Sawit Senilai Rp243 M di Pessel, Hendrajoni: Kita Siap Kawal
Ancaman Megathrust Mengintai, Risnaldi Ibrahim Resmikan EWS di Amping Parak
Diskominfo Pesisir Selatan Perkuat Peran Daerah dalam Ekosistem Digital yang Aman
Purna Bakti di Hari yang Sakti, Sekda Mawardi Roska Mohon Maaf dan Doa
Komitmen Tingkatkan Fasilitas Pendidikan, Wabup Risnaldi Kunjungi SDN 31 Ambacang Bayang
Perkuat Pertahanan dan Stabilitas Daerah, Pemkab Pessel Dukung Penuh Pembangunan Yonif TP
Bedah Putusan MK 104, Bawaslu Pessel Mantapkan Peran dalam Penanganan Pelanggaran Administrasi

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 11:47 WIB

Wabup Risnaldi: Setetes Darah Selamatkan Nyawa, Mari Perkuat Kepedulian dan Solidaritas

Senin, 27 Oktober 2025 - 13:55 WIB

PT SGA dan MGA Bakal Bangun Pabrik Sawit Senilai Rp243 M di Pessel, Hendrajoni: Kita Siap Kawal

Senin, 6 Oktober 2025 - 12:39 WIB

Ancaman Megathrust Mengintai, Risnaldi Ibrahim Resmikan EWS di Amping Parak

Kamis, 2 Oktober 2025 - 10:10 WIB

Diskominfo Pesisir Selatan Perkuat Peran Daerah dalam Ekosistem Digital yang Aman

Rabu, 1 Oktober 2025 - 11:48 WIB

Purna Bakti di Hari yang Sakti, Sekda Mawardi Roska Mohon Maaf dan Doa

Berita Terbaru

error: Content is protected !!